Dua Investor Serap Private Placement BMTR

NERACA

Jakarta – Pasca mengantungi izin dari pemegang saham untuk menggelar penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement. PT Global Mediacom Tbk (BMTR) pada akhirnya umumkan bahwa dua investor bakal serap saham perusahaan itu dalam aksi korporasi tersebut. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Perusahaan mengungkapkan, dua investor yang bakal menyerap private placement BMTR tersebut yakni Marco Prince Corp sebanyak 619,09 juta saham dan sisanya 192,18 juta saham oleh Herst Investment Limited. Pelaksanaan private placement telah berlangsung 28 Januari 2019, dengan menerbitkan 811,27 juta saham baru dengan nilai nominal Rp 100 dan adapun harga pelaksanaan sebesar Rp 360 per saham. Maka dengan begitu, Global Mediacom memperoleh dana hingga Rp 292,07 miliar.

Nantinya, dana yang diterima BMTR setelah dikurangi biaya-biaya terkait PMTHMETD, rencananya akan dipergunakan untuk memperkuat struktur permodalan dan setelah private placement ini, Marco Prince akan memiliki 1,21% saham BMTR. Sementara Herst Investment akan menggenggam 3,91% saham BMTR setelah penambahan modal.

Sebelumnya,direktur Global Mediacom David Fernando Audy pernah bilang, perseroan memang mulai mencari partner untuk bekerja sama sejak 2—3 tahun terakhir. Dengan skala produksi konten dan portofolio stasiun televisi yang mapan, sejumlah investor pun disebut-sebut tergiur dengan posisi perseroan sebagai perusahaan TV swasta tertua Tanah Air.

Dikutip Bloomberg pada 10 Desember 2018 kemarin, Vivendi SA perusahaan media ternama asal Francis ini ikut melirik dan Argyle Street Management asal Hong Kong sedang membidik Global Mediacom, induk usaha yang memiliki 61,24% saham PT Media Nusantara Citra Tbk. Melalui stasiun televisinya Canal+, Vivendi disebut-sebut siap menggelontorkan US$400 juta untuk untuk menyerap saham di Global Mediacom.

Selain itu, Vivendi disebut-sebut mengincar hingga 50% saham PT MNC Vision Networks, entitas Global Mediacom yang menjalankan bisnis TV berbayar. Sementara itu, perusahaan investasi asal Hong Kong, Argyle Street disebut-sebut menyatakan ketertarikan untuk membeli 49% saham MNC Vision dan sempat berminat menyerap 25% saham Global Mediacom.

Argyle Street bahkan menyiapkan sekitar US$550 juta untuk untuk menyerap kepemilikan pada emiten dengan sandi BMTR tersebut. David menyampaikan MNC Vision memang sudah cukup lama mencari investor untuk mengembangkan bisnis fiber to home perseroan atau bisnis internet kabel.

David yang merupakan Direktur Utama media Nusantara Citra  itu pun menyebut MNCN siap jika ada investor yang berminat masuk.“Sekarang ini kan era konsolidasi. Dengan semakin ketat dan cepatnya peredaran informasi, persaingan untuk merebut hati pemirsa dan mengambil kue iklan akan semakin intensif/ konsolidasi bisa dengan pemain lokal atau luar negeri,” kata David.

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…