Laba Bersih Sumber Energi Turun 31.02%

NERACA

Jakarta - PT Sumber Energi Andalan Tbk (ITMA) mencatatkan laba bersih di 2018 sebesar US$ 6,47 juta atau turun 31,02% dibanding periode yang sama tahun 2017 yang mencatat laba sebesar US$ 9,38 juta. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Disampaikan, penjualan emiten energi ini tercatat sebesar US$ 18.213 atau turun 81,91% dibandingkan akhir September 2017 yang tercatat sebesar US$ 100.687. Sedangkan beban pokok tercatat nol. Disisi lain, kewajiban perseroan tercatat sebesar US$ 290.745 atau turun 21,016% dibanding akhir Maret 2018 yang teracat sebesar US$ 311.761. Adapun aset perseroan tercatat sebesar US$ 130,2 juta atau naik 5,245% dibanding akhir Maret 2018 yang tercatat sebesar US$ 123,7 juta.

Sebagai informasi, perseroan berencana mengembangkan ekspansi bisnis dengan merambah ke bisnis pembangkit listrik lantaran melihat adanya peluang dari penyediaan tenaga listrik sampai 2025 mendatang. Rocky Oktanso Sugih, Presiden Direktur Sumber Energi Andalan pernah bilang, saat ini perusahaan terus berdiskusi serta membahas terkait pengembangan bisnis kelistrikan untuk menambah portofolio.“Tentunya perusahaan ingin cepat mengoperasikan proyek-poyek kelistrikan ini, tapi kita masih harus terus melihat peluang yang ada,"ujarnya.

Disampaikannya, perusahaan akan memulai bisnis pembangkit listrik listrik pada awal tahun ini. Sekarang ini, sambung Rocky, perusahaan memang belum mengikuti tender untuk bisnis kelistrikan dan masih terus melihat adanya peraturan-peraturan dari pemerintah mengenai pembangkit listrik. Perseroan tengah membidik proyek pembangkit listrik energi baru terbarukan maupun energi fosil. "Kami ingin menyeimbangkan dua-duanya, masih melihat risiko dari keduanya dan terus mengikuti peraturan baru dari pemerintah," tuturnya.

Melihat proyek kelistrikan yang berkembang pesat, Rocky menilai proyek pembangkit listrik ini harus direalisasikan sesegera mungkin. Akan tetapi, dirinya belum dapat menyampaikan lebih detail mengenai dana investasi untuk proyek pembangkit listrik ini. "Mengingat proyek-poryek di sektor listrik yang berkembang cukup pesat, mudah-mudahan dapat meningkatkan kinerja perusahaan," imbuhnya.

Sehingga salah satu fokus perusahaan saat ini terus mengevaluasi peluang dan risiko untuk investasi di sektor listrik.

 

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…