Dibalik Geliat Bisnis Properti - BEI Suspensi Saham Citra Putra Realty

NERACA

Jakarta – Optimisme pertumbuhan properti di tahun politik membuat perdagangan saham PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY) ikut merangkak naik. Apalagi, emiten properti yang baru saja mencatatkan saham perdanannya di pasar modal ini memiliki beberapa proyek besar yang akan rampung tahun ini. Alhasil, perdagangan saham perseroan melesat tajam sehingga berujung pada suspensi atau penghentian saham perseroan oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI).

Kepala Pengawasan Transaksi BEI, Lidia M Panjaitan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, keputusan ini diambil karena adanya peningkatkan harga kumulatif  pada saham yang baru saja diperdagangan pada bursa tanggal 18 Januari 2019. Maka dalam rangka cooling down atau memberi kesempatan investor untuk mengambil keputusan investasinya pada saham CLAY, maka suspensi berlaku pada pasar reguler dan pasar tunai.”Tujuannya, untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap mengambil keputusan investasinya di saham CLAY,”ujarnya.

Selanjutnya, bursa menghimbau kepada para pihak  yang berkepentingan diharapkan selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan perseroan. Untuk diketahui, harga pencatatan perdana CLAY Rp180 perlembar saham dan mengalami kenaikan sejak hari pertama hingga menyentuh Rp1.155 pada penutupan Senin kemarin. Dengan demikian, saham CLAY naik 541,6% dalam enam hari bursa.

Tahun ini, perusahaan menargetkan pertumbuhan pendapatan 14,28% menjadi Rp216 miliar. Menurut Direktur Keuangan Citra Putra Realty, Dodon Trikoeswardana, pendapatan akan meningkat, seiring naiknya recurring income. “Kami juga harapkan okupansi bisa naik menjadi 75%,”ujarnya.

Disampaikannya, nilai pendapatan yang dibukukan hingga Desember 2018 senilai Rp189 miliar. Perseroan saat ini hanya mengoperasikan 2 hotel yakni The Stones di Kuta, Bali dan The Clay di Jakarta Pusat. Namun, pada akhir 2018, perseroan masih membukukan kerugian akibat adanya penyusutan aset. Pada 2019, Dodon optimistis CLAY dapat mengantongi pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) senilai Rp66 miliar.

Sampai saat ini, total landbank yang dimiliki perseroan sekitar 1 hektare. Pada tahun ini, perseroan akan melakukan aksi akuisisi lahan. Dana untuk akuisisi diperoleh dari intial public offering (IPO). Selain itu, perseroan juga berencana membangun hotel bintang 5 di Pontianak. Dia meyakini, hotel bintang 5 menjadi kebutuhan Pontianak, sebab belum ada hotel bintang 5 di daerah tersebut.

Pasca mencatatkan saham perdananya, perseroan mengantungi dana segar hasil IPO sebesar Rp93,6 miliar. Dimana 84% akan digunakan untuk melakukan pembelian tanah (landbank) atau lahan seluas 8.500 m2 di Pontianak dan sisanya sekitar 16% akan digunakan untuk modal kerja perseroan. Saat ini, CLAY masih melakukan uji kelayakan untuk rencana pembangunan hotel di atas lahan yang baru dibeli di Pontianak.

 

BERITA TERKAIT

Dampak Konflik Timur Tengah - Laju IHSG Bakal Bergerak Berfluktuasi

NERACA Jakarta – Konflik timur tengah kembali memanas pasca serangan Iran ke Israel. Dimana kondisi ini tentu saja memberikan dampak…

Rencanakan Buka 20 Gerai Baru - Ace Hardware Bidik Penjualan Tumbuh 10%

NERACA Jakarta – Berhasil membukukan kinerja keuangan yang tumbuh positif di tahun 2023, PT Ace Hardware Tbk (ACES) terus pacu…

BRMS Serap Dana Eksplorasi US$1,45 Miliar

NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2024, emiten pertambangan emas PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) melalui lima anak usahanya…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Dampak Konflik Timur Tengah - Laju IHSG Bakal Bergerak Berfluktuasi

NERACA Jakarta – Konflik timur tengah kembali memanas pasca serangan Iran ke Israel. Dimana kondisi ini tentu saja memberikan dampak…

Rencanakan Buka 20 Gerai Baru - Ace Hardware Bidik Penjualan Tumbuh 10%

NERACA Jakarta – Berhasil membukukan kinerja keuangan yang tumbuh positif di tahun 2023, PT Ace Hardware Tbk (ACES) terus pacu…

BRMS Serap Dana Eksplorasi US$1,45 Miliar

NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2024, emiten pertambangan emas PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) melalui lima anak usahanya…