Hadapi Tantangan Pendanaan - BMRI Targetkan Laba Tumbuh Double Digit

NERACA

Jakarta – Berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang positif di 2018 kemarin, mendorong PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mematok target pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi. Dimana tahun ini, perseroan menargetkan laba bersih 2019 tumbuh dua digit. Tahun 2018 Bank Mandiri mencetak laba bersih Rp 25 triliun atau tumbuh 21% dibanding 2017.

Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoadmodjo mengatakan, Bank Mandiri masih optimistis laba bersih tumbuh dua digit tahun 2019. Namun ada tantangan dari sisi pendanaan.”Profit growth double digit tapi masih belum bisa diprediksi belum tahu kondisi likuiditas. Mudah-mudahan bisa double digit yang tinggi," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Kartika menambahkan kinerja tahun 2018 memang agak unik. laba perusahaan didorong oleh kenaikan pendapatan operasional. Disisi lain ada penurunan biaya CKPN hampir Rp 2 triliun. “Tahun 2019 memang akan menantang. Kita akan dorong lebih cepat ke segmen higher yield seperti SMI, kredit morgage (KPR), kepemilikan mobil akan jadi engine. Segmen korporasi gak akan sekencang di 2018," jelasnya.

Disampaikannya, tahun 2019 CKPN akan lebih baik lagi karena manajemen mendorong penyaluran kredit ke segmen yang memiliki risiko rendah."Kita expect [CKPN] turun Rp 1-2 triliun lagi. Jadi gabungan pendapatan bunga bersih dan penurunan CKPN otomatis tumbuh double digit. 2019 optimis yg sifatnya bunga atau fee mendukung supaya double digit," tegas Kartika.

Sebagai informasi, sepanjang tahun 2018 kemarin, BMRI berhasil mencatatkan laba bersih Rp 25,02 triliun atau tumbuh 21,2% dibandingkan laba di 2017. Pada tahun 2018, pendapatan bunga bersih dari penyaluran kredit masih menjadi penyumbang utama laba tetapi pertumbuhannya tidak signifikan. Pendapatan bunga bersih hanya tumbuh 5,07% menjadi Rp 54,62 triliun.

Sementara pendapatan non bunga atau fee based income juga berkontribusi dengan pertumbuhan yang signifikan. Fee based income tumbuh 20,1% menjadi Rp 28,44 triliun. Kemudian pendapatan lain-lain yang naik Rp 6,9 triliun menjadi Rp 11 triliun. Angka ini tumbuh 59,2%. “Pendapatan lain-lainnya salah satunya berasal dari anak usaha, sehingga bisa mendapat pertumbuhan dana Rp 4 triliun,”kata Direktur Keuangan Bank Mandiri, Panji Irawan.

BERITA TERKAIT

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…