Utak Atik Harga Tiket Pesawat

 

Oleh: Nailul Huda

Peneliti Indef

Awal tahun 2019, publik dikagetkan dengan kenaikan harga pesawat yang dianggap melebihi batas kewajaran kenaikan harga selama ini. Bahkan ada beberapa berita yang menyebutkan lebih baik ke luar negeri seperti Thailand ataupun Singapura, Malaysia daripada ke kota-kota besar di Indonesia karena harga ke luar negeri jauh lebih murah. Ada berita yang memuat kabar warga Aceh jika ingin ke Jakarta lebih murah ke Malaysia terdahulu daripada langsung ke Jakarta ataupun transit di Medan terlebih dahulu. Berita-berita tersebut menunjukkan adanya anomali kenaikan harga pesawat yang lebih dari batas kewajaran.

Kenaikan harga ini menurut maskapai penerbangan dipicu oleh mahalnya komponen biaya variabel seperti harga bahan bakar minyak untuk pesawat karena pengaruh nilai tukar rupiah yang sempat bergejolak pada tengah hingga menjelang akhir tahun 2018. Mereka berdalih harus menaikkan harga untuk menutup operasional.

Harga tiket pesawat ditentukan oleh beberapa komponen di luar harga bahan bakar minyak untuk pesawat. Salah satunya adalah pembebanan PPN 10 persen ke bahan bakar minyak. Padahal negara-negara lainnya yang sedang mengembangkan pariwisata dan industri penerbangan tidak membebankan pajak ini. Terlebih di Indonesia juga ada pembebanan PPN 10 persen terhadap penjualan tiket pesawat itu sendiri. Kedua adalah biaya buat agen-agen tiket pesawat yang masih menjamur di Indonesia. Masyarakat Indonesia masih terbiasa membeli tiket pesawat di agen-agen perjalanan. Agen ini mengambil keuntungan yang dibebankan kepada konsumen.l

Ketiga, maskapai jarang mendapatkan penerimaan di luar biaya tiket. Penjualan merchendise, kursi premium, ataupun makanan (di penerbangan dengan harga murah) jarang didapatkan oleh maskapai. Akibatnya tidak ada lagi pemasukan bagi maskapai selain dari tiket pesawat. Maka dari itu, beberapa maskapai penerbangan murah mulai menerapkan pemberlakuan pembayaran buat bagasi. Selain faktor-faktor dari sisi penawaran di atas, ada faktor semakin tingginya permintaan akibat mulai naiknya pendapatan masyarakat kelas menengah. Hal ini menggeser kurva permintaan lebih ke atas sehingga menimbulkan kenaikan harga dan kenaikan permintaan (demand pull inflation).

Kekhawatiran bagi masyarakat akan kenaikan harga tiket pesawat ini adalah adalah pengembengan wisata dalam negeri yang akan tersandung karena biya transportasinya yang terlampau tinggi. Padahal pasar dari dalam negeri kita sangat besar dengan pertumbuhan kelas menengah kita yang luar biasa.

Pemberlakuan batas harga bawah dan atas oleh kementerian perhubungan menjadi salah satu faktor dari sisi kebijakan yang menyebabkan harga pesawat bisa terlalu tinggi. Perusahaan akan mengejar harga ke titik harga batas atas untuk memaksimalkan keuntungan. Ini sifat lumrah perusahaan.

Maka dari itu pemerintah hendaknya mulai dari penyesuaian beberapa kebijakan yang dapat menurunkan harga tiket. Penurunan harga tiket setelah merebaknya isu ini di masyarakat hanya dari sisi perusahaan. Harusnya dari sisi kebijakan pemerintah lah penurunan harga ini bisa terjadi. Penghapusan PPN bahan bakar minyak menjadi salah satu kebijakan rasional untuk menurunkan harga. Penghapusan garis batas harga juga menjadi pemicu penurunan harga tiket. Hanya butuh kemauan dari pemerintah untuk melaksanakan hal tersebut. Tujuannya agar surplus konsumen ataupun produsen bisa terbagi dengan rata.

 

BERITA TERKAIT

Dilemanya LK Mikro

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Kehadiran lembaga keuangan (LK) mikro atau lembaga keuangan mikro syariah (LKM/LKMS) dipandang sangat strategis.…

Antisipasi Kebijakan Ekonomi & Politik dalam Perang Iran -Israel

    Oleh: Prof. Dr. Didik Rachbini Guru Besar Ilmu Ekonomi, Ekonom Pendiri Indef   Serangan mengejutkan dari Iran sebagai…

Iklim dan Reformasi Kebijakan

Oleh: Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan Sebagai upaya untuk memperkuat aksi iklim, Indonesia memainkan peran penting melalui kepemimpinan pada Koalisi…

BERITA LAINNYA DI

Dilemanya LK Mikro

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Kehadiran lembaga keuangan (LK) mikro atau lembaga keuangan mikro syariah (LKM/LKMS) dipandang sangat strategis.…

Antisipasi Kebijakan Ekonomi & Politik dalam Perang Iran -Israel

    Oleh: Prof. Dr. Didik Rachbini Guru Besar Ilmu Ekonomi, Ekonom Pendiri Indef   Serangan mengejutkan dari Iran sebagai…

Iklim dan Reformasi Kebijakan

Oleh: Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan Sebagai upaya untuk memperkuat aksi iklim, Indonesia memainkan peran penting melalui kepemimpinan pada Koalisi…