Pengusaha Beras Jamin Stok dan Harga Dalam Kondisi Aman

 

NERACA

Jakarta - Kalangan pengusaha beras menjamin stok dan harga dalam kondisi aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga beberapa bulan ke depan. Jaminan tersebut disampaikan para pengusaha beras dalam pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (24/1).

Para pengusaha beras itu antara lain pengusaha yang tergabung dalam Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi), perwakilan pedagang beras di Pasar Induk Cipinang Jakarta, serta Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia. Wakil dari DPD Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia Wilayah Sragen Billy Haryanto mengatakan harga beras stabil dan cenderung turun, sementara stok cukup.

Bahkan, karena stok dan harga yang aman, Billy sempat melarang Presiden Jokowi meninjau Pasar Induk Cipinang atau pasar lainnya. "Bukan masalah melarang, harga stabil, nanti dikira pencitraan, karena ini kan masa kampanye. Jadi, enggak usah ke pasar-pasar, toh harga stabil dan cenderung turun," katanya. Ia juga meminta masyarakat tidak khawatir dengan stok dan harga beras.

Apalagi, ia memperkirakan pada Februari 2019 sudah mulai memasuki musim panen padi. "Panen pada Februari nanti akan berlanjut hingga Maret dan seterusnya sehingga pada April masih ada panen raya," katanya. Senada dengan Billy, Ketua DPD Perpadi DKI Jakarta Nellis mengatakan pada Januari 2019 harga beras cukup stabil. "Presiden Jokowi mengapresiasi adanya kerja sama dan koordinasi yang baik sehingga harga beras terkendali dan masyarakat tidak perlu khawatir pada bulan Januari, harga beras sangat stabil," katanya.

Sementara itu, Ketua Umum Perpadi Sutarto Alimoeso mengatakan dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi menekankan perlu membangun sinergi antara pemerintah, pelaku bisnis, dan petani dalam masalah perberasan. "Kalau kaitannya bagaimana produksi, sekarang kan sudah mulai panen, jadi situasi stok cukup. Sampai dengan enam bulan ke depan, setidaknya aman," katanya.

Siap Diekspor

Perum Bulog menyatakan siap mengekspor beras jika stok di gudang perseroan  berlebih dan tak cukup menampung pada musim panen tahun ini.  Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengungkapkan telah melakukan penjajakan dengan tiga negara tujuan ekspor untuk membeli beras Bulog. "Ada beberapa negara yang kita hubungi dan siap untuk membeli karena mereka butuh. Yang jelas pasar ASEAN sudah siap," kata Budi. Meski demikian dia tidak merinci berasan volume berasa yang dieskpor BUMN sektor pangan ini. 

Budi mengatakan ekspor beras dilakukan untuk memaksimalkan penyerapan produksi beras dalam negeri saat panen raya pada  April hingga Mei 2019. "Jika nanti panen raya jumlahnya besar, dan kita harus menyerap beras sebesar-besarnya untuk kepentingan petani, kita akan melakukan upaya ekspor," ujarnya. Saat ini cadangan beras pemerintah (CBP) yang ada di gudang Bulog mencapai 2,1 juta ton. Sementara itu, target penyerapan beras dalam negeri tahun ini sekitar 1,8 juta ton hingga April 2019.

Dengan kapasitas gudang Bulog maksimal hanya mencapai 3,6 juta ton beras., artinya akan ada potensi kelebihan kapasitas sekitar 300 ribu ton saat panen raya. Sementara untuk distribusi di hilir, Budi juga mengatakan tahun ini hanya mengalokasikan Bantuan Pangan Nontunai (BNPT) atau sebelumnya disebut Beras Sejahtera (Rastra) sekitar 300 ribu ton. Berbeda dengan sebelumnya, alokasi beras untuk bantuan bisa mencapai 1,6 juta -1,7 juta ton.

Oleh karena itu, Bulog pun telah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian untuk merealisasikan ekspor beras ke sejumlah negara tetangga. "Masyarakat tidak usah takut bahwa gudang Bulog penuh dan tidak bisa serap. (beras petani). Kami akan tetap serap nanti akan kita kelola dengan ekspor," ujarnya.

BERITA TERKAIT

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…