Online Shopping vs Real Shopping

 

NERACA

Geliat belanja lewat internet atau yang disebut Online Shopping disebut-sebut menjadi bisnis masa depan yang menjanjikan. Seperti yang diungkapkan oleh CEO PT Indonesia Payment Solution, Ivan Sebastian. Ia mengatakan, total finansial transaksi online di Indonesia pada 2010 lalu saja tercatat sebesar US$3,4 miliar. "Jumlah ini akan terus meningkat seiring dengan pengguna internet di Indonesia yang terus bertambah," Ungkapnya dalam keterangan tertulis beberapa waktu lalu.

Sementara di awal tahun 2012, total transaksi penjualan online ditaksir mencapai USD 4,1 miliar. Namun pada kenyataannya, belanja secara online banyak mempunyai kelemahan. Utamanya, rasa percaya yang terbangun antara penjual dan pembeli. Banyak pengguna jasa online shopping tertipu oleh para penjual yang nakal. "Itulah kenapa real shopping, pembeli yang berinteraksi langsung dengan penjual, masih diminati dan tidak akan mati," jelas Very Setiady, Marketing Director Senayan City, Jakarta.

Kelemahan online shopping lainnya adalah Anda tetap harus beranjak dari posisi nyaman untuk mentransfer uang lewat ATM maupun rekening bank. Meski sekarang banyak kemudahan pembayaran lewat Paypal maupun Inapay yang melindungi baik penjual maupun pembeli, tetapi belum mudah untuk dimengerti dan dipahami. Masyakarat masih memakai cara-cara "tradisional" yakni transfer lewat ATM, "Lalu apa bedanya mereka datang ke Mal, pasar atau pusat grosir lalu bertransaksi di tempat?" tanya Very. Kecuali jika para pengguna internet memahami persis ragam cara pembayaran yang mudah dan tak perlu beranjak dari tempat atau posisi nyaman, barulah online shopping unggul.

Ketidaksempurnaan belanja online lainnya adalah kualitas barang yang dijual. Termasuk beruntung jika Anda mendapatkan kualitas barang yang bagus. Sebaliknya, Anda akan kecewa jika barang yang dibeli ternyata cacat atau rusak. Hendak menukarnya pun bingung, bukan? "Kalau belanja langsung ke pembelinya, Anda bisa melihat-lihat dulu kualitas barang, mencocokkan harga dengan kantong Anda, bahkan bisa ditukar atau ada garansi jika barang yang dibeli cacat atau rusak. Jadi real shopping ini lebih aman," tutur Very lagi.

Kelemahan dan kekurangan dari online shopping maupun real shopping tentunya tetap mempunyai pangsa pasarnya sendiri-sendiri. Karenanya meski masih banyak kelemahan, online shopping tetap menunjukkan eksistensinya, terbukti dengan beberapa web yang mengusung online shopping sekaligus promo seperti Living Social ID (dahulu Deal Keren), diskongokil.com hingga disdus.com. Apapun bentuk metode belanja yang Anda pilih, tetaplah menjadi konsumen yang pintar agar tidak terjerumus oleh penjual yang nakal.

BERITA TERKAIT

Liburan ke Jepang Makin Ramai, Howliday Travel Tawarkan Private Trip Eksklusif

  Liburan ke Jepang Makin Ramai, Howliday Tracel Tawarkan Private Trip Eksklusif NERACA  Jakarta - Organisasi Pariwisata Jepang (JNTO) telah…

The Apurva Kempinski Bali Luncurkan Program Powerful Indonesia : Bhinneka Tunggal Ika

  The Apurva Kempinski Bali Luncurkan Program Powerful Indonesia : Bhinneka Tunggal Ika NERACA Jakarta - The Apurva Kempinski Bali…

Hadir di 4 Wilayah, The Pokemon Company Umumkan Proyek Pikachu's Indonesia Journey

  Hadir di 4 Wilayah, The Pokemon Company Umumkan Proyek Pikachu's Indonesia Journey NERACA Jakarta - The Pokémon Company, perusahaan…

BERITA LAINNYA DI Wisata Indonesia

Liburan ke Jepang Makin Ramai, Howliday Travel Tawarkan Private Trip Eksklusif

  Liburan ke Jepang Makin Ramai, Howliday Tracel Tawarkan Private Trip Eksklusif NERACA  Jakarta - Organisasi Pariwisata Jepang (JNTO) telah…

The Apurva Kempinski Bali Luncurkan Program Powerful Indonesia : Bhinneka Tunggal Ika

  The Apurva Kempinski Bali Luncurkan Program Powerful Indonesia : Bhinneka Tunggal Ika NERACA Jakarta - The Apurva Kempinski Bali…

Hadir di 4 Wilayah, The Pokemon Company Umumkan Proyek Pikachu's Indonesia Journey

  Hadir di 4 Wilayah, The Pokemon Company Umumkan Proyek Pikachu's Indonesia Journey NERACA Jakarta - The Pokémon Company, perusahaan…