Jumlah Investor Masih Kecil - Reksadana Berpeluang Tumbuh Besar

NERACA

Jakarta – Pertumbuhan industri reksadana tiap tahunnya selalu mengalami pertumbuhan seiring dengan mulai meleknya masyarakat berinvestasi di pasar modal. Namun pertumbuhan tersebut belum optimal seiring dengan besarnya populasi masyarakat Indonesia. “Meskipun peningkatan investor cukup menggembirakan namun jumlahnya masih jauh dari potensi investor domestik yang sangat besar,”kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Hoesen di Jakarta, kemarin.

Dirinya menilai, potensi berkembangnya reksa dana masih besar mengingat jumlah investor reksa dana masih relatif kecil dibandingkan total populasi penduduk di Tanah Air. Investor reksa dana, sejak 2014 naik signifikan. Jumlah Single Investor Identification (SID) reksa dana meningkat tiga kali lipat dari 320 ribu pada 2014 menjadi 995 ribu pada 2018.

Menurut Hoesen,  jika dibandingkan dengan total populasi masyarakat kelas menengah Indonesia yang mencapai 22% dari total populasi. Maka jumlah investor reksa dana baru mencapai 1,8% dan jika dibandingkan dengan total populasi penduduk Indonesia jauh lebih kecil hanya 0,4%. Disampaikannya, dari tahun ke tahun industri reksa dana terus menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa.

Kata Hoesen, dalam empat tahun terakhir, total dana kelolaan (Asset Under Management /AUM) tumbuh lebih dari dua kali lipat yaitu Rp242 triliun pada 2014 menjadi Rp505 triliun pada 2018. Dalam waktu yang sama, jumlah produk reksa dana yang diterbitkan perusahaan manajer investasi juga meningkat lebih dari dua kali lipat yaitu 895 produk pada 2014 menjadi Rp505 triliun. "Kondisi di atas menunjukkan masa depan industri reksa dana masih potensial untuk tumbuh dan dikembangkan, baik "supply" maupun "demand"," ujar Hoesen.

Dia menambahkan, perkembangan global teknologi finansial dan teknologi informasi dalam beberapa dekade terakhir turut mengubah lansekap industri jasa keuangan, termasuk industri reksa dana. OJK pun telah merevisi sejumlah regulasi yang mengatur pemanfaatan teknologi informasi atau digitalisasi dalam pemasaran reksa dana yang dilakukan.”Perkembangan investor dalam beberapa tahun terakhir juga tidak lepas dari digitalisasi pemasaran reksa dana oleh manajer investasi dan agen penjual," kata Hoesen.

Maka untuk mengejar pertumbuhan investor reksadana lebih agresif lagi, Dewan Asosiasi Pengelola Reksa Dana dan Investasi Indonesia (APRDI) bersama dengan Asosiasi Bank Agen Penjual Efek Reksa Dana (ABAPERDI) meluncurkan Program National Campaign Reksa Dana 2019 untuk mengembangkan basis investor, produk investasi dan kualitas sumber daya manusia.  

Ketua Presidium Dewan APRDI, Prihatmo Hari Mulyanto mengatakan, program tersebut disusun agar edukasi reksa dana dapat dilakukan secara berkesinambungan, masif dan menyajikan materi-materi yang mudah diakses oleh masyarakat. “Pada kampanye ini APRDI lebih fokus pada penggunaan media komunikasi digital, meski tetap memberikan kesempatan tatap muka bagi calon-calon investor yang berminat memperdalam pengetahuan tentang reksa dana,”jelasnya.

Adapun, sejumlah program pada kegiatan kampanye ini meliputi digital campaign melalui micro site, akun media sosial dan serial talk show di IDX Channel. Selain itu, ada pula kegiatan tatap muka dengan investor potensial melalui program sekolah reksa dana dan kuliah umum reksa dana. 

 

 

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…