Terbitkan Rights Issue - Global Mediacom Patok Harga Rp 360

NERACA

Jakarta –Perkuat struktur permodalan dalam mendanai ekspansi bisnisnya, PT Global Mediacom Tbk (BMTR) berencana melakukan penambahan modal dengan menerbitkan saham baru tanpa melalui mekanisme Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue. Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin disebutkan, perseroan bakal menerbitkan 811.267.755 saham dengan nilai nominal Rp 100.

Melalui aksi korporasi ini, maka jumlah saham BMTR akan bertambah menjadi 15.009.889.177 saham. Penerbitan saham baru ini dilakukan dengan harga pelaksanaan Rp 360 per saham. Diperkirakan pencatatan saham baru ini akan dilakukan pada 28 Januari 2019 mendatang. Lalu dua hari kemudian pihak Global Mediacom baru akan mengumumkan hasil dari pelaksanaan penambahan modal tanpa mekanisme rights issue.

Sebagai informasi, perseroan sebelumnya dikabarnya akan kedatangan investor baru. Presiden Direktur MNCN, David Fernando Audy pernah bilang, ada calon pemodal baru yang akan masuk ke perusahaan pada kuartal I-2019 nanti. Meski tak menyebut siapa calon pemodal ini, kabanya perusahaan akan mendapatkan suntikan dana dari pemodal barunya ini.

Asal tahu saja, Vivendi SA bersaing dengan Argyle Street Management untuk berinvestasi dalam unit bisnis televisi dari perusahaan media terbesar di Indonesia, PT Global Mediacom (BMTR). Meski demikian, David tak mau menyebutkan siapa calon pemodal yang tengah memproses penyuntikan dana ke perusahaan milik Hary Tanoesoedibjo ini.”Ya kalau pada akhirnya Vivendi ya mungkin saja, cuma pada saat ini saya tidak bisa berkomentar mengenai proses itu karena ada satu dan lain hal. Kalau MNC memang kita sangat terbuka kalau ada investor yang berniat membeli saham MNC," papranya.

Kata David, saat ini dengan memasuki era konsolidasi sehingga bukan tidak mungkin terjadi konsolidasi antara dua perusahaan berbeda negara. Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan konsumen antar media. Vivendi SA merupakan perusahaan konglomerasi asal Prancis yang didukung oleh miliuner Vincent Bollore. Menurut kabar yang beredar, lini bisnis penyiaran Vivendi, Canal+, sedang berada dalam tahap pembicaraan awal untuk menginvestasikan lebih dari US$400 juta (Rp 5,8 triliun) untuk membeli saham di dua unit Global Mediacom.

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…