Volume Transaksi Sepekan Tumbuh 1,47%

NERACA

Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat indeks harga saham gabungan (IHSG) sepekan kemarin ditutup dengan peningkatan sebesar 1,36% ke level 6.448,16 dari 6.361,46 pada penutupan pada pekan sebelumnya. Sejalan dengan IHSG, nilai kapitalisasi bursa juga mengalami peningkatan sebesar 1,38% menjadi sebesar Rp7.317,97 triliun dari Rp7.218,11 triliun pada penutupan pekan sebelumnya. Informasi tersebut disampaikan BEI dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Data rata-rata perdagangan harian juga ditutup positif pada pekan kemarin. Rata-rata volume transaksi harian mengalami peningkatan sebesar 1,47% menjadi 12,95 miliar unit saham dari 12,76 miliar unit saham dari pekan lalu. Kemudian rata-rata nilai transaksi harian BEI tumbuh 1,73% menjadi Rp9,35 triliun dari Rp9,19 triliun pada penutupan pekan sebelumnya dan untuk rata-rata frekuensi transaksi harian BEI mengalami peningkatan sebesar 1,27% menjadi 491,54 ribu kali transaksi dari 485,37 ribu kali transaksi dari pekan lalu.

Pada pekan kemarin, investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp6,39 triliun dan sampai dengan pekan ketiga di tahun 2019 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp10,43 triliun. Analis Binaartha Sekuritas, M Nafan Aji menuturkan, penguatan IHSG akhir pekan kemarin dipicu aksi beli investor asing."Aksi beli asing menjadi salah satu indikator yang menjadi penopang IHSG. Aksi asing itu, menunjukan ada kepercayaan terhadap perekonomian nasional," katanya.

Sebagai informasi, IHSG Jum’at akhir pekan kemarin ditutup menguat sebesar 24,37 poin atau 0,38% menjadi 6.448,15. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 5,74 poin atau 0,56% menjadi 1.030,69. Berdasarkan data BEI, investor asing membukukan aksi beli atau "foreign net buy" sebesar Rp928,25 miliar pada akhir pekan kemarin.

M Nafan Aji menambahkan, harapan tercapaianya kesepakatan perang dagang juga menjadi faktor yang membuat investor saham kembali melakukan aksi beli.”Amerika Serikat dan China dikabarkan mulai mengurangi tarif impornya, diharapkan perekonomian global kembali pulih sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih baik lagi," katanya.

Kendati demikian, dia mengingatkan, secara teknikal harga saham di BEI mulai memasuki area jenuh beli (overbought), situasi itu dapat memicu pembalikan arah IHSG ke depannya. Oleh karena itu, dirinya memproyeksikan pekan ini ada potensi koreksi dan hal tersebut dinilai wajar. “Beberapa saham-saham di BEI valuasinya relatif sudah cukup tinggi," ujarnya.

Pada pekan kemarin, BEI mencatatkan dua emiten baru yakni PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY) dan PT Nusantara Properti Internasional Tbk (NATO), keduanya resmi menjadi perusahaan tercatat ke-4 dan ke-5 pada tahun 2019.

BERITA TERKAIT

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sukses Pengembangan Karyawan - BTN Tempati Posisi Top 3 Untuk Pengembangan Karier

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menempati posisi Top 3 tempat kerja terbaik untuk pengembangan karir di Indonesia versi…

Atlantis Subsea Bidik Pendapatan Tumbuh 20%

NERACA Jakarta – Resmi mencatatkan sahamnya di pasar modal, PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) membidik pendapatan tumbuh 20% pada…

Tensi Politik Timur Tengah Penyebab Anjloknya IHSG

NERACA Jakarta- Tensi ketegangan politik di kawasan timur tengah menjadi sentimen negatif terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa…