Anggota DPR: Masyarakat Harus Terus Kawal RUU Pertembakauan

Anggota DPR: Masyarakat Harus Terus Kawal RUU Pertembakauan

NERACA

Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun mengingatkan masyarakat untuk terus mengawal RUU Pertembakauan yang sedang dibahas di DPR RI.”Jawa Timur ada hubungan yang erat agar RUU Pertembakauan dapat selesai, karena memiliki kontribusi signifikan terhadap produksi tembakau nasional," kata Misbakhun melalui pernyataan tertulisnya, di Jakarta, Jumat (18/1).

Menurut Misbakhun, sejumlah daerah di Jawa Timur seperti Madura, Probolinggo, Pasuruan, Jember, dan Banyuwangi, merupakan penghasil tembakau."Produksi tembakau di daerah-daerah tersebut sudah mencapai 47 persen produksi tembakau nasional," ucap dia.

Salah satu penggagas RUU Pertembakauan itu menjelaskan, sebagian besar masyarakat di Kabupaten/Kota Probolinggo serta Kabupaten/Kota Pasuruan yang merupakan daerah pemilihannya (dapil) Misbakhun, yakni dapil Jawa Timur II, berprofesi sebagai petani tembakau. Karena itu, Misbakhun menegaskan komitmennya, untuk terus memperjuangkan kesejahteraan petani tembakau. Apalagi, petani tembakau sudah terbukti memiliki kontribusi besar bagi penerimaan negara.

Menurut politsi Partai Golkar ini, kontribusi penerimaan negara dari hasil tembakau dalam bentuk cukai adalah Rp150 triliun per tahun, ditambah pajak sekitar Rp200 triliun."Ini artinya lebih dari Rp300 triliun dari tembakau untuk negara," ujar dia.

Salah satu juru bicara di Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma ruf Amin itu menambahkan, saat ini penerimaan negara dari cukai dan pajak rokok dialokasikan untuk menutup defisit BPJS Kesehatan, gaji guru, tentara, perawat, dan dokter."Namun, sampai saat ini belum ada undang-undang yang secara khusus mengatur tembakau sebagai komoditas," kata dia.

Misbakhun mengatakan, tembakau sebagai hasil produk pertanian agrikultur juga berpotensi mengalami jatuh harga, sehingga harus ada upaya menjaga tembakau sebagai komoditas. Karena itu, dia mengusulkan agar dalam RUU Pertembakauan juga mengamanatkan pembentukan tim penentu harga, yang anggotanya dari unsur pemda, asosiasi petani tembakau, dan pabrikan atau pengusaha rokok.

"Nanti akan dicarikan mekanisme penetapan harga tembakau sehingga stabil. Sering kali para tengkulak memesan tembakau terlebih dahulu sebelum dipanen sehingga harganya di tingkat petani jatuh," kata caleg petahana untuk DPR RI dari dail Jawa Timur II ini.

Misbakhun berharap, jika kelak UU Pertembakauan berlaku maka akan bisa memberikan titik cerah bagi nasib petani, karena ada pengaturan tentang bagaimana petani bisa mendapatkan akses terhadap bibit, sarana alat, dan ketersediaan pengairan yang baik. Ant

 

 

BERITA TERKAIT

Hadi: Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Sebatas Penegakan Hukum

NERACA Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) RI Hadi Tjahjanto menyebut kerja satuan tugas (satgas)…

Kompolnas Ungkap Progres Baru Penanganan Kasus Firli Bahuri

NERACA Jakarta - Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Yusuf Warsyim mengungkap akan ada progres/kemajuan baru dalam penanganan perkara/kasus dugaan pemerasan oleh…

Kejaksaan Agung Lembaga Penegakan Hukum Paling Dipercaya

NERACA Jakarta - Hasil jajak pendapat terbaru Indikator Politik Indonesia April 2024, kembali menempatkan Kejaksaan Agung sebagai lembaga hukum paling…

BERITA LAINNYA DI Hukum Bisnis

Hadi: Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Sebatas Penegakan Hukum

NERACA Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) RI Hadi Tjahjanto menyebut kerja satuan tugas (satgas)…

Kompolnas Ungkap Progres Baru Penanganan Kasus Firli Bahuri

NERACA Jakarta - Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Yusuf Warsyim mengungkap akan ada progres/kemajuan baru dalam penanganan perkara/kasus dugaan pemerasan oleh…

Kejaksaan Agung Lembaga Penegakan Hukum Paling Dipercaya

NERACA Jakarta - Hasil jajak pendapat terbaru Indikator Politik Indonesia April 2024, kembali menempatkan Kejaksaan Agung sebagai lembaga hukum paling…