Tutup CGV di Mall of Indonesia - Graha Layar Masih Agresif Buka Layar Baru

NERACA

Jakarta –PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) menutup kegiatan operasional layar lebar CGV di pusat perbelanjaan Mall Of I Indonesia (MOI) sejak tanggal 16 Januari 2019. Langkah itu diambil, karena masa sewa tempat telah berakhir. Namun, manajemen BLZT menyatakan, penutupan salah satu gerai layar lebarnya tersebut tidak berdampak material terhadap kegiatan operasional.

Direktur BLTZ, Yeo Deoksu dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, penutupan CGV di Mall of Indonesia dipastikan tidak terdampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha perseroan. Berdasarkan laporan keuangan perseroan per 30 September 2018, perseroan tercatat mengoperasikan 40 gerai layar lebar. Pada sisi pendapatan, tercatat sebesar Rp846 miliar atau naik 43% dibandingkan priode yang sama tahun lalu Rp 592,56 miliar. Peningkatan pendapatan seiring dengan perolehan laba bersih perseroan yang naik signifikan 398% menjadi sebesar Rp21 miliar, dibandingkan priode yang sama tahun lalu Rp 4,26 miliar.

Pendapatan BLTZ ditopang oleh segmen bioskop yang berkontribusi sebesar Rp 576,01 miliar. Sedangkan segmen makanan dan minuman berkontribusi sebesar Rp 200,01 miliar. Sementara segmen acara dan iklan menyumbang sebesar Rp 69,26 miliar. Lalu segmen lisensi dan jasa manajemen berkontribusi sebesar Rp 1,21 miliar.

Kenaikan pendapatan Graha Layar Prima ini berhasil menutup pembengkakkan di pos beban. Ada pun beban pokok penjualan perusahaan hingga September 2018 naik 40% menjadi Rp 483,72. Perusahaan juga mencatat rugi dari selisih kurs senilai Rp 12,79 miliar, naik 6.174% dari sebelumnya yang hanya Rp 203,86 juta.

Head of Sales and Marketing CJ CGV Cinemas, Manael Sudarman pernah bilang, tahun ini perseroan berencana kembali membuka bioskop baru. Apalagi, perseroan menargetkan dapat mengoperasikan 100 bioskop hingga akhir 2020 mendatang. Asal tahu sajam sejak hadir pada 2004 hingga akhir 2018 lalu, setidaknya sudah ada 57 cabang CGV yang beroperasi di 24 kota seluruh Tanah Air. "Totalnya ada 349 layar studio yang telah beroperasi," kata Manael.

Itu artinya, masih ada 43 cabang CGV lain yang akan dibuka Graha Layar Prima dalam kurun dua tahun ke depan. Kendati tak menyebut secara pasti target cabang yang akan dibuka pada tahun ini, Manael menyatakan, ekspansi akan dilakukan konsisten, dan sesuai dengan tren pertumbuhan dalam tiga tahun belakangan. "Average site growth di CJ CGV Cinemas untuk tahun 2015-2018 di rata-rata 51%. Sementara untuk periode yang sama screen growth di 40%," ungkap Manael.

Untuk membangun satu studio reguler, ia menyebut, investasi yang dikeluarkan berkisar antara Rp 4 miliar hingga Rp 6 miliar.

 

 

 

BERITA TERKAIT

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…