Kominfo Targetkan Kebijakan 5G Rampung Tahun Ini

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan akan merampungkan kebijakan 5G tahun ini. “Tahun ini harus sudah keluar kebijakannya karena kita mengikuti standar internasional,” kata Menkominfo Rudiantara.

Rudiantara mengungkapkan bahwa pemerintah telah menyiapkan alokasi frekuensi 5G yang akan disesuaikan dengan standard internasional. “Ada beberapa alternatif di tahun ini, tapi kita akan mengikuti international standard,” ujar dia.

Lebih lanjut, Rudiantara menjelaskan bahwa 5G di Indonesia ditujukan untuk consumer dan industri. Namun, dia melihat jaringan 5G akan lebih dulu digunakan di industri. “Karena di Indonesia industri itu melihatnya secara bisnis, karena teknologi ini relatif lebih mahal. Kalau mereka mendapatkan efisiensi, industri akan ambil,” kata Rudiantara.

Menkominfo juga mengaku telah berbicara dengan Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto terkait penggunaan 5G di ranah industri. Namun, penggunaan 5G dinilai masih terlalu mahal untuk consumer.

“Kita kan sekarang 4G speed nya katakanlah 7mb kalau yang 5G bisa 100-200mb, kan 15 kali kecepatannya, mau enggak kita bayar 15 kali? enggak kan? jadi harus ada perhitungan model bisnis, dan itu tergantung economic cost skill,” ujar dia.

“Kalau cuman membangun infrastruktur 5G hanya di sedikit tempat akan jadi mahal, jadi skala ekonomi akan berlaku,” tambah dia.

Belum lama ini, Pembuat chip asal Amerika, Qualcomm, dalam keterangan tertulisnya, mengumumkan bahwa lebih dari 30 perangkat 5G, yang sebagian besar adalah smartphone, akan meluncur pada tahun 2019 ini.

Perangkat, yang berasal dari sejumlah produsen peralatan asli (OEM) global tersebut, akan menampilkan platform mobile Snapdragon 855 dan modem Snapdragon X50 5G.

Selain itu, semua pelanggan OEM dan hampir semua perangkat yang terkait dengan desain 5G ini menggunakan solusi Qualcomm RF Front End (RFFE). “Kami percaya bahwa hampir semua perangkat seluler 5G yang diluncurkan pada 2019 akan dibangun di atas solusi 5G Qualcomm Technologies,” kata president, Qualcomm Incorporated, Cristiano Amon.

Sementara itu, Menurut Senior Manager Marketing Qualcomm Indonesia, Dominikus Susanto, pihaknya optimis dengan implementasi teknologi 5G di Indonesia, karena mereka akan siap untuk memberikan dukungan dari sisi teknologinya.

Namun dikatakannya, semuanya tergantung dengan pemerintah untuk menentukan kapan Indonesia siap mengadopsi teknologi 5G. Ia juga mengatakan, bahwa pemerintah pun harus benar-benar memastikan spektrum frekuensi yang akan digunakan untuk 5G ke depannya. Jika sudah, kemudian giliran operator Indonesia yang mempersiapkan teknologinya. “Itu benar-benar area pemerintah untuk menentukan. Qualcomm optimis, dan apabila pemerintah membutuhkan itu (teknologi 5G), Qualcomm akan support dari sisi teknologi. Area Qualcomm dari segi chipset saja yang ready untuk digunakan oleh para OEM,” katanya.

Qualcomm sendiri baru-baru ini telah merilis prosesor mobile terbaru yang mendukung teknologi 5G, yakni prosesor Snapdragon 855. Kemampuan mendukung teknologi 5G tidak terlepas dari adanya modem X50 yang dipasangkan dengan 4 modul antena QTM052 mmWave untuk meningkatkan jangkauan sinyalnya.

Susanto mengungkapkan, modem X50 itu disematkan terpisah dari chipset Snapdragon 855. Sebab, secara default Snapdragon 855 sudah memiliki modem X24 LTE yang mendukung kecepatan sampai 2 Gbps dan teknologi Wi-Fi 6 dengan kecepatan maksimal sampai 10 Gbps dengan delay yang kecil.

Sehingga, smartphone dengan Snapdragon 855 bakal mendukung kemampuan jaringan multi-mode yang memungkinkan pengguna untuk mendapatkan konektivitas ganda antara 4G dan 5G. “Jadi, apabila di Indonesia belum siap 5G, maka brand smartphone yang akan merilis produknya dengan Snapdragon 855 bisa mempertimbangkan tidak menyertakan modem X50,” tandasnya.

BERITA TERKAIT

Confluent Umumkan Ketersediaan Confluent Cloud untuk Apache Flink

  Confluent Umumkan Ketersediaan Confluent Cloud untuk Apache Flink NERACA Jakarta – Confluent, Inc. pelopor streaming data, mengumumkan ketersediaan umum…

Hindari Jadi Budak Medsos - Tidak Asal Sharing Informasi Tanpa Ricek

Sejak bangun tidur sampai tidur lagi di alam nyata, sebagian besar warga juga menjadi warga di alam digital lewat jaringan…

Teknologi AI, Kawan atau Lawan?

  Teknologi AI, Kawan atau Lawan?  NERACA Jawa Tengah - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan…

BERITA LAINNYA DI Teknologi

Confluent Umumkan Ketersediaan Confluent Cloud untuk Apache Flink

  Confluent Umumkan Ketersediaan Confluent Cloud untuk Apache Flink NERACA Jakarta – Confluent, Inc. pelopor streaming data, mengumumkan ketersediaan umum…

Hindari Jadi Budak Medsos - Tidak Asal Sharing Informasi Tanpa Ricek

Sejak bangun tidur sampai tidur lagi di alam nyata, sebagian besar warga juga menjadi warga di alam digital lewat jaringan…

Teknologi AI, Kawan atau Lawan?

  Teknologi AI, Kawan atau Lawan?  NERACA Jawa Tengah - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan…