Empat Prioritas Kemenperin di 2019 - Pembangunan Kualitas SDM Industri Menjadi Fokus Pemerintah

NERACA

Jakarta – Kementerian Perindustrian siap mengejar empat program kerja prioritas di tahun 2019. Keempat program tersebut merupakan langkah strategis untuk membangun industri dan meningkatkan kontribusi terhadap perekonomian agar lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya.  

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenperin, Haris Munandar mengatakan, salah satu program kerja yang siap digenjot tersebut adalah peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).  "Kualitas SDM kita memang perlu ditingkatkan. Apalagi, tahun ini pemerintah fokus untuk lebih masif melakukan kegiatan pendidikan dan pelatihan vokasi," ucap Haris usai melantik Pejabat Eselon III dan IV di lingkungan Kementerian Perindustrian, disalin dari siaran resmi.

Haris menuturkan, kerja nyata yang dilakukan untuk pembangunan SDM industri yang kompeten dilakukan melalui pendidikan vokasi industri berbasis kompetensi menuju dual sistem, yakni teori dan pratikum dengan persentase berkisar 30:70.

Masih terkait dengan pembangunan SDM, Kemenperin juga mendorong pembangunan politeknik atau akademi komunitas di kawasan industri dan pengembangan Link & Match Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan industri.

"Kemudian dilakukan pelatihan industri berbasis kompetensi sistem 3in1, pembangunan infrastruktur kompetensi dan sertifikasi kompetensi serta pembangunan SDM industri dalam mempersiapkan industri 4.0," jelas Haris.

Program kerja prioritas Kemenperin yang kedua di tahun 2019 adalah peningkatan investasi pada industri kimia, farmasi dan tekstil.  Sektor tekstil contohnya, merupakan salah satu sektor industri padat karya (labor intensive) yang menyerap banyak tenaga kerja.

"Umumnya memang ada juga di labor intensive, tentu ada juga yang capital intensive (padat modal) seperti industri kimia. Sedangkan teksil atau fesyen, bisa di labor intensive maupun capital intensive," tuturnya.

Kemudian, program kerja prioritas ketiga Kemenperin di tahun 2019 yakni memperkenalkan roadmap Making Indonesia 4.0 ke seluruh dunia serta mendorong investasi untuk meningkatkan kemampuan manufaktur dan pengembangan infrastruktur digital.

Berdasarkan hasil survei Bank Indonesia (BI) menyebut nilai Prompt Manufacturing Index (PMI) pada triwulan IV-2018 sebesar 51,92 persen. Indeks PMI di atas 50 menunjukkan sektor tersebut dalam tahap ekspansi. Pada periode yang sama, hasil survei kegiatan dunia usaha (SKDU) sektor industri pengolahan terindikasi meningkat dengan saldo bersih tertimbang (SBT) sebesar 0,32 persen dan 2,71 persen.

Lalu, program kerja prioritas keempat adalah pengembangan wirausaha baru. "Oleh karena itu, saya mengharapkan kontribusi dan kerja sama saudara sekalian yang dilantik untuk mencapai program prioritas tersebut sehingga tercapainya tujuan dan sasaran Kementerian Perindustrian," tutur Haris kepada pada Pejabat Eselon III dan IV yang dilantik.

Di awal tahun 2019 ini, Kemenperin melakukan perombakan personel untuk Pejabat Eselon III dan IV. Tujuannya untuk mengoptimalkan kinerja Kemenperin di tahun 2019. Proses penataan pejabat Eselon III dan IV tersebut, dalam rangka penyesuaian dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 35 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian untuk menjalankan perubahan nomenklatur organisasi yang merupakan tindaklanjut dari diberlakukannya Peraturan Presiden Nomor 69 Tahun 2018 tentang Perubahan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2015 tentang Kementerian Perindustrian. "Perubahan nomenklatur ini diharapkan dapat mendorong dan meningkatkan kebijakan di bidang perindustrian yang komprehensif, terintegrasi, dan kompetitif," pesan Haris.

Sekjen juga mengapresiasi kinerja para Pejabat Eselon III dan IV yang telah bekerja keras untuk Kementerian Perindustrian. Sehingga mendapatkan beberapa prestasi dan penghargaan. "Pada tahun 2018 realisasi Kementerian Perindustrian sampai dengan 31 Desember 2018 total mencapai 91,72 persen," ungkapnya.

Kata dia, capaian tersebut mampu memperbaiki peringkat realisasi anggaran Kementerian Perindustrian di antara kementerian/lembaga yang ada, dari sebelumnya posisi 42 dari 87 kementerian/lembaga pada tahun 2017 menjadi posisi 38 dari 86 kementerian/lembaga pada tahun 2018.

Selain itu, Kemenperin juga mendapatkan berbagai apresiasi atas capaian kinerja dan prestasi yaitu antara lain, mempertahankan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas audit laporan keuangan tahun 2017 yang telah diraih secara berturut-turut selama 10 (sepuluh) tahun sejak 2008.

BERITA TERKAIT

Pertamina Patra Niaga Siap Salurkan BBM Subsidi Sesuai Kuota

NERACA Jakarta – Besaran kuota subsidi BBM dan LPG pada tahun 2024 telah ditetapkan. Didasarkan pada SK Kepala BPH Migas…

2024 Pertamina Siap Salurkan Subsidi Energi Tepat Sasaran

NERACA Jakarta – Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah menyalurkan subsidi energi 2024 tepat sasaran. Melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai…

Pemurnian Nikel di Kalimantan Timur Terima Tambahan Pasokan Listrik - TINGKATKAN HILIRISASI

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendorong industri untuk meningkatkan nilai tambah melalui…

BERITA LAINNYA DI Industri

Pertamina Patra Niaga Siap Salurkan BBM Subsidi Sesuai Kuota

NERACA Jakarta – Besaran kuota subsidi BBM dan LPG pada tahun 2024 telah ditetapkan. Didasarkan pada SK Kepala BPH Migas…

2024 Pertamina Siap Salurkan Subsidi Energi Tepat Sasaran

NERACA Jakarta – Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah menyalurkan subsidi energi 2024 tepat sasaran. Melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai…

Pemurnian Nikel di Kalimantan Timur Terima Tambahan Pasokan Listrik - TINGKATKAN HILIRISASI

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendorong industri untuk meningkatkan nilai tambah melalui…