Realisasi KUR 2018 Capai Rp120 Triliun

 

 

 

NERACA

 

Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memastikan realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sepanjang 2018 telah mencapai Rp120 triliun dengan kredit bermasalah (NPL) tercatat 0,24 persen. “Angka tersebut adalah 97,2 persen dari target tahun 2018 sebesar Rp123,801 triliun," kata Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian, Iskandar Simorangkir, seperti dikutip Antara, kemarin.

Iskandar mengatakan realisasi KUR tersebut sebagian besar atau mencapai 46,8 persen telah tersalurkan kepada KUR sektor produksi seperti pertanian, perikanan, industri, konstruksi, dan jasa-jasa yang bermanfaat untuk mendukung perekonomian. Realisasi porsi penyaluran KUR sektor produksi ini naik dari pencapaian pada 2017 sebesar 42,3 persen, meski belum mampu memenuhi target yang ditetapkan dalam 2018 sebesar 50 persen.

Wilayah penyaluran KUR masih didominasi oleh pelaku usaha di Pulau Jawa, dengan porsi penyaluran sebesar 55 persen diikuti dengan Sumatera 19,4 persen dan Sulawesi 11,1 persen. "Kinerja penyaluran KUR per provinsi tersebut sesuai dengan sebaran UMKM di Indonesia," kata Iskandar. Sementara itu, penyalur KUR tertinggi selama 2018 dicatatkan oleh BRI sebesar Rp80,18 triliun, Bank Mandiri Rp17,58 triliun dan BNI Rp 15,99 triliun.

Secara keseluruhan, total realisasi penyaluran KUR sejak Agustus 2015 hingga 31 Desember 2018 mencapai Rp333 triliun dengan outstanding Rp126 triliun dan NPL satu persen. Penyaluran KUR itu masih didominasi untuk skema KUR Mikro sebesar 65,6 persen diikuti dengan skema KUR Kecil 34,1 persen dan KUR untuk TKI 0,3 persen. Untuk 2019, total usulan plafon KUR adalah Rp140 triliun dengan suku bunga tetap sebesar tujuh persen efektif per tahun.

KUR Perikanan

Disamping itu, pemerintah juga akan menyiapkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) khusus perikanan rakyat dengan suku bunga rendah untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan serta optimalisasi sektor perikanan nasional. "Kita akan matangkan pembahasan mengenai KUR khusus perikanan rakyat," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution.

Darmin mengatakan penyediaan KUR perikanan rakyat ini dapat bermanfaat untuk pengadaan kapal nelayan yang sesuai dengan spesifikasi guna mendukung peningkatan hasil produksi nelayan. "Untuk itu, perlu didorong penyaluran KUR Khusus perikanan rakyat dalam rangka pengadaan kapal nelayan," katanya.

Plafon dari skema KUR khusus perikanan rakyat ini yaitu di atas Rp25 juta sampai paling banyak Rp500 juta per setiap individu anggota kelompok dengan bunga tujuh persen efektif per tahun. Pemberian jangka waktu KUR khusus ini paling lama empat tahun untuk pembiayaan modal kerja atau paling lama lima tahun untuk pembiayaan investasi, dengan grace period sesuai dengan penilaian penyalur. Penerima KUR dapat melakukan pembayaran pokok dan bunga secara angsuran berkala maupun pembayaran sekaligus saat jatuh tempo sesuai dengan kesepakatan antara penerima dan penyalur.

Iskandar melanjutkan pemberian KUR khusus ini bertujuan untuk mengurangi kredit macet dalam industri garam nasional. Selama ini, berdasarkan data Bank Indonesia, penyaluran kredit UMKM pada komoditas garam secara keseluruhan mempunyai rasio kredit bermasalah (NPL) di atas lima persen. "Sehingga diperlukan pengawasan khusus terhadap pembiayaan kredit bagi komoditas garam tersebut," kata Iskandar. Sebelumnya, pemerintah sudah menerbitkan KUR khusus perkebunan rakyat dan peternakan rakyat untuk mendukung kesejahteraan petani dan peternak.

 

 

BERITA TERKAIT

Bank Muamalat Pastikan Ketersediaan Uang Tunai - Ramadan dan Idul Fitri

    NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mendukung program Bank Indonesia untuk memastikan kesiapan uang tunai layak…

Satgas Hentikan Dua Entitas Keuangan Ilegal

  NERACA Jakarta – Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas Pasti) menghentikan kegiatan usaha Bartle Bogle Hegarty (BBH) Indonesia…

OCBC NISP Targetkan Akuisisi Bank Commonwealth Rampung Kuartal II

    NERACA Jakarta – Presiden Direktur PT OCBC NISP Tbk (OCBC) Parwati Surjaudaja mengatakan perseroan menargetkan proses akuisisi PT…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Bank Muamalat Pastikan Ketersediaan Uang Tunai - Ramadan dan Idul Fitri

    NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mendukung program Bank Indonesia untuk memastikan kesiapan uang tunai layak…

Satgas Hentikan Dua Entitas Keuangan Ilegal

  NERACA Jakarta – Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas Pasti) menghentikan kegiatan usaha Bartle Bogle Hegarty (BBH) Indonesia…

OCBC NISP Targetkan Akuisisi Bank Commonwealth Rampung Kuartal II

    NERACA Jakarta – Presiden Direktur PT OCBC NISP Tbk (OCBC) Parwati Surjaudaja mengatakan perseroan menargetkan proses akuisisi PT…