Bangun Pabrik di Jawa Tengah - PBID Targetkan Konstruksi Kuartal 1/2019

NERACA

Jakarta – Rencana pembangunan pabrik baru di Jawa Tengah, terus di kejar progresnya oleh PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) setelah perseroan menyampaikan  berencana membeli tanah seluas 12 hektar di Desa Pesucen, Pemalang, Jawa Tengah. Emiten plastik dan kemasan ini menargetkan konstruksi pabrik baru di Jawa Tengah mulai dilakukan pada kuartal I/2019.

Sekretaris Perusahaan Panca Budi Idaman, Lukman Hakim dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, perseroan melakukan ekspansi ke Jawa Tengah dengan mendirikan pabrik baru dan diperkirakan pembangunan pabrik baru dapat berlangsung pada kuartal I/2019 setelah proses izin dan legalitas tanah selesai.”Setelah pengurusan izin dan legalitas tanah, kami akan segera membangun pabrik. Kami targetkan akhir tahun selesai,”ujarnya.

Perseroan membeli tanah seluas 12 hektare yang berlokasi di Desa Pesucen, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Adapun, nilai transaksi atas pembelian tanah tersebut diperkirakan sekitar Rp40 miliar. Apabila jual beli tanah berjalan dengan baik dan sesuai rencana, perseroan akan membangun pabrik dan melakukan ekspansi di Jawa Tengah.

Lukman menjelaskan, pembangunan pabrik baru dilakukan karena kapasitas produksi perseroan sebesar 90.000 ton per tahun, sedangkan permintaan ke PBID mencapai di atas 100.000 ton per tahun. Pabrik di Jawa Tengah nantinya memiliki kapasitas 27.000 ton per tahun. Dengan demikian, kapasitas produksi perseroan mencapai 117.000 ton per tahun. Lebih lanjut, terkait pembangunan pabrik yang sedang dibangun di Johor, Malaysia, perseroan masih menunggu mesin yang diperkirakan tiba pada Mei 2019.

Tahun ini, kata Lukman, perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 15% dari capaian tahun 2018. Sedangkan pertumbuhan pendapatan tahun 2018 diharapkan tumbuh 12%. Sementara itu, hingga akhir kuartal III 2018, PBID membukukan pendapatan sebesar Rp3,167 triliun dan sampai akhir tahun 2018 diperkirakan mencapai Rp4,22 triliun.

Lukman menambahkan, salah satu faktor yang menopang optimisme perseroan terhadap kinerja yang solid tahun ini adalah produk subsititusi untuk kantong plastik food grade masih sedikit dan mahal. Sekitar 80% dari penjualan perseroan justru terfokus di segmen plastik food grade ini. Selain itu, program revitalisasi 1.000 pasar tradisional per tahun dari pemerintah turut mendukung peningkatan permintaan plastik food grade, sebab pelaku UMKM juga akan meningkat signifikan.

Asal tahu saja, perseroan mengalokasikan belanja modal sebesar Rp200 miliar untuk ekspansi ke Jawa Tengah. Dimana jumlah itu untuk pembelian tanah sebesar Rp40 miliar, pendirian bangunan sekitar Rp75 miliar, dan pembelian mesin sekitar Rp80 miliar. Sumber dana belanja modal berasal dari dana hasil penawaran umum saham perdana pada 2017 sebesar Rp305,21 miliar. Rencana penggunaan dana tersebut untuk ekspansi usaha sebesar Rp213,65 miliar dan modal kerja sebesar Rp91,56 miliar.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…