Gelombang PHK Yang Benar-benar Terjadi

 

 

 

NERACA

 

Jakarta - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) betul-betul sedang terjadi di Indonesia. "Data yang disampaikan Kementerian Ketenagakerjaan tidak sesuai dengan fakta di lapangan," kata Iqbal melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin (14/1).

Iqbal mengatakan KSPI memiliki data PHK yang didapat langsung dari lapangan, khususnya dari serikat pekerja afiliasi KSPI. Menurut dia, PHK terjadi di banyak daerah seperti Serang, Bogor, Jakarta, Purwakarta, Subang dan Cimahi. Yang terakhir mencuat ke permukaan adalah PHK terhadap pekerja PT Hero Supermarket Tbk setelah Serikat Pekerja PT Hero Supermarket (SPHS) melakukan aksi karena PHK tersebut bertentangan dengan perjanjian kerja bersama yang berlaku di perusahaan tersebut.

"Selain data yang sudah kami himpun, masih banyak yang saat ini dalam proses pencatatan. Di Purwakarta saja telah terjadi tiga pabrik yang mem-PHK pekerjanya sebanyak 4.500 orang," katanya. Menurut Iqbal, bila tidak ada upaya sungguh-sungguh untuk menyelesaikan kasus-kasus PHK yang terjadi, akan semakin banyak pekerja yang kehilangan pekerjaan. "Apalagi, revolusi industri 4.0 sudah di depan mata. Penting untuk membuat aturan terkait revolusi industri dan bagaimana melindungi pekerja agar tidak terjadi PHK besar-besaran," tuturnya.

Dalam kesempatan sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Ketenagakerjaan Khairul Anwar menjelaskan tren PHK juga menurun dalam empat tahun terakhir. Pada 2015, karyawan yang di-PHK sebanyak 48.843 orang. "Angka itu menjadi yang terbanyak dibandingkan 2016, 2017, dan Januari-September 2018. Pada 2016, PHK sebanyak 12.777 orang. Lalu, turun lagi pada 2017 menjadi 9.822 orang, dan 3.362 orang hingga September 2018 (ytd)," ujarnya

Tren penurunan jumlah karyawan yang terpaksa kehilangan pekerjaannya ini, sambung Khairul, lantaran iklim ketenagakerjaan yang membaik dari tahun ke tahun. Dengan kata lain, kondisi industri sudah makin positif dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. "Sehingga, masyarakat tenaga kerja sudah semakin nyaman, perusahaan juga begitu," terang dia. Sampai akhir tahun 2018, Khairul memprediksi jumlah PHK tak akan jauh dari angka 3 ribu. Artinya, jumlah akumulasi sepanjang tahun ini tak berbeda jauh dari posisi September 2018.

Kepala Biro Humas Kemenaker Raden Soes Hindharno menuturkan tren penurunan jumlah PHK masih akan terus terjadi, khususnya tahun depan. Ia meramalkan jumlah karyawan yang terkena PHK pada 2019 di bawah 3 ribu. "Artinya, dengan suasana kerja yang semakin kondusif di masing-masing perusahaan pemberi kerja, maka tentu akan lebih menekan jumlah PHK," jelasnya. Namun, ia menekankan data yang dipaparkan oleh Kemenaker merupakan hasil dari laporan yang diterima oleh perusahaan. Jika ditambah dengan perusahaan yang tak melaporkan, kemungkinan jumlahnya akan berbeda.

 

BERITA TERKAIT

Ditopang Kenaikan Kapasitas Listrik Geothermal, Pendapatan BREN di 2023 Naik 4,4%

  Ditopang Kenaikan Kapasitas Listrik Geothermal, Pendapatan BREN di 2023 Naik 4,4% NERACA Jakarta - PT Barito Renewables Tbk (BREN)…

Wujudkan Pendidikan Tinggi untuk Semua, Pemerintah Siapkan Pinjaman Lunak

    NERACA Jakarta – Pemerintah tengah mengkaji pinjaman sangat lunak untuk mahasiswa sebagai solusi pendanaan pendidikan di perguruan tinggi.…

OIKN Klaim Tak Ada Penggusuran dalam Proyek IKN

  NERACA Jakarta – Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara Bambang Susantono menegaskan, tidak ada penggusuran yang dilakukan oleh OIKN kepada…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Ditopang Kenaikan Kapasitas Listrik Geothermal, Pendapatan BREN di 2023 Naik 4,4%

  Ditopang Kenaikan Kapasitas Listrik Geothermal, Pendapatan BREN di 2023 Naik 4,4% NERACA Jakarta - PT Barito Renewables Tbk (BREN)…

Wujudkan Pendidikan Tinggi untuk Semua, Pemerintah Siapkan Pinjaman Lunak

    NERACA Jakarta – Pemerintah tengah mengkaji pinjaman sangat lunak untuk mahasiswa sebagai solusi pendanaan pendidikan di perguruan tinggi.…

OIKN Klaim Tak Ada Penggusuran dalam Proyek IKN

  NERACA Jakarta – Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara Bambang Susantono menegaskan, tidak ada penggusuran yang dilakukan oleh OIKN kepada…