Ekonomi Global Mulai Membaik - OJK Bidik Himpun Dana di Bursa Rp 250 Triliun

NERACA

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis penggalangan dana di pasar modal tahun ini dapat mencapai Rp200 triliun hingga Rp250 triliun, dengan total perusahaan tercatat baru mencapai lebih dari 75 perusahaan.”Kita perkirakan lebih dari 75 emiten baru tahun ini dan juga emisi dalam nominal antara Rp200 triliun hingga Rp250 triliun,”kata Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, penggalangan dana di pasar modal tahun diyakini akan melebihi dari tahun sebelumnya seiring kondisi ekonomi global dan domestik yang secara umum diproyeksikan membaik. Dirinya menuturkan, ada indikasi kinerja perekonomian Amerika Serikat tidak sebaik seperti yang diharapkan. Hal ini justru menjadi senitmen positif bagi pasar dalam negeri. Tren perbaikan kinerja ekonomi negara-negara berkembang tampaknya akan berlanjut tahun ini.

Wimboh berharap, kondisi yang membaik ini akan menjadi landasan yang baik bagi korporasi untuk melancarkan strategi penggalangan dana yang lebih tinggi tahun ini. Tahun ini, lanjutnya, OJK akan tetap mendorong pelaku pasar, khususnya para emiten yang sudah diidentifikasikan OJK untuk lebih agresif lagi menggalang dana di pasar modal dengan menggunakan berbagai instrumen yang sudah disiapkan OJK.

Selama ini, masih banyak produk investasi yang belum dijajaki oleh kalangan korporasi dan padahal sangat potensial. Beberapa instrumen itu misalnya RDPT, efek beragun aset, DIRE, dan Dinfra. Selain itu, OJK juga akan mendorong terbitnya instrumen derivatif seperti IGBF, serta instrumen alternatif seperti MTN dan sukuk wakaf. Untuk memastikan proses bisnis korporasi berjalan baik, OJK akan membenahi proses bisnis dalam internal OJK dengan menggunakan teknologi informasi.

Kata Wimboh, OJK akan menggunakan TI baik untuk proses pengawasan, perizinan, fit and proper test. Menurutnya, proses fit and proper akan bisa ditekan menjadi hanya sektiar 14 hari kerja dari sebelumnya 30 hari kerja. Sebagai informasi, sepanjang tahun 2018 kemaarin, penggalangan dana di pasar modal mencapai Rp166 triliun atau turun dibandingkan Rp255 triliun pada 2017. Hal ini tidak mengherankan sebab strategi penggalangan dana emiten tahun lalu pun berubah seiring naiknya tingkat suku bunga dan yield surat utang.

Tahun ini pasar keuangan global belum sepenuhnya akan kembali normal. Volatilitas masih akan ada, terutama karena kemungkinan tetap berlanjutnya kebijakan pengetatan suku bunga The Fed. Namun, tekanannya dinilai tidak akan lagi sebesar 2018.

 

BERITA TERKAIT

PASAR TERAPUNG KALIMANTAN SELATAN

Foto udara sejumlah pedagang menawarkan dagangannya dari atas perahu (jukung) kepada pengunjung di Pasar Terapung Lok Baintan, Kabupaten Banjar, Kalimantan…

KONDISI EKONOMI INDONESIA DI TENGAH KONFLIK IRAN - ISRAEL

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) bersama Wakil Menteri Keuangan Indonesia Suahasil Nazara (kanan) menyampaikan keterangan pers Perkembangan Isu…

HARGA EMAS ANTAM NAIK

HARGA EMAS ANTAM NAIK : Pramuniaga menunjukkan emas batangan Aneka Tambang (Antam) di sebuah gerai emas di Pasar Sumur Batu,…

BERITA LAINNYA DI Berita Foto

PASAR TERAPUNG KALIMANTAN SELATAN

Foto udara sejumlah pedagang menawarkan dagangannya dari atas perahu (jukung) kepada pengunjung di Pasar Terapung Lok Baintan, Kabupaten Banjar, Kalimantan…

KONDISI EKONOMI INDONESIA DI TENGAH KONFLIK IRAN - ISRAEL

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) bersama Wakil Menteri Keuangan Indonesia Suahasil Nazara (kanan) menyampaikan keterangan pers Perkembangan Isu…

HARGA EMAS ANTAM NAIK

HARGA EMAS ANTAM NAIK : Pramuniaga menunjukkan emas batangan Aneka Tambang (Antam) di sebuah gerai emas di Pasar Sumur Batu,…