Targetkan Produksi 450 Ribu Ton - Kapuas Prima Siapkan Capex US$ 10 Juta

NERACA

Jakarta – Mengejar pertumbuhan produksi batu bara tahun ini sebanyak 450 ribu ton ore atau naik 28,57% dari realisasi tahun lalu, PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 10 juta. Belanja modal tersebut utamanya akan digunakan untuk pengadaan alat berat.

Direktur Keuangan Kapuas Prima Hendra Susanto William mengatakan, sejatinya perusahaan untuk dua tahun ke depan menyediakan capex sebesar US$ 50-US$ 60 juta. "Sekitar US$ 10 juta akan digunakan tahun ini untuk pengadaan alat berat seperti excavator, dump truck, dana alat bor. Sisanya masih belum bisa dijabarkan secara mendatail," kata Hendra di Jakarta, kemarin.

Hendra menjelaskan, ZINC akan melakukan penambahan armada dump truck yang di mana sekitar 60%-nya digunakan untuk proses hauling dari tambang ke pelabuhan. Sedangkan sisanya penggunaan di dalam tambang untuk memindahkan bahan baku dari areal tambang ke pabrik.

Tahun lalu tepatnya November 2018, perusahaan telah menyelesaikan pembangunan pabrik flotasi kedua untuk proses bahan ore menjadi dengan kadar diatas 51% hingga 62%. Saat ini sedang proses trial dan error untuk hasil output konsetranya. Manajemen ZINC mencatat kontribusinya nanti, pabrik flotasi kedua akan kapasitas sekitar 2.000 ton per hari, yang dimana direncanakan akan meningkat secara periodik dimulai dari 1.000 ton per hari. Sedangkan pabrik flotasi pertama memiliki kapasitas sekitar 1.250 ton per hari.

Sepanjang tahun 2018 kemarin, perseroan berhasil memproduksi tambang hanya mencapai 350.000 ton ore atau kurang 2,77% dari target yang ditetapkan sebesar 360.000 ton ore. Meski begitu, ZINC mematok target tinggi tahun ini lebih tinggi yakni produksi sebesar 450.000 ton ore atau naik 28,57% dari realisasi tahun lalu.

Kata Hendra, dari produksi sebesar 350.000 ton ore tersbut, pihaknya dapat menghasilkan penjualan konsentrat zinc sebesar 40.147 ton dan timbal 18.958 ton. "Naik dibanding 2017 yang hanya menghasilkan penjualan zinc konsentrat sebesar 28.237 ton dan timbal 13.491 ton,"ujarnya.

Hendra bilang, saat ini ZINC memiliki konsesi KPC 5.500 hektar dan saat ini yang sedang dieksploitasi hanya 390 hektar. Dari 390 hektar yang dieksploitasi, cadangan galena (timbal dan zinc) diperkirakan sebesar 6,2 juta ton. Itu belum termasuk cadangan bijih besi yang kemungkinan akan ZINC garap di 2019. Untuk lahan seluas 1.100  hektar, perusahaan sedang melakukan eksplorasi yang menyeluruh dengan harapan bisa mendapatkan tambahan cadangan di luar areal 390 hektar yang sedang digarap.

Menurutnya, hal ini akan menjadi nilai tambah bagi ZINC karena penambahan cadangan akan memberikan dampak signifikan pada kinerja perseroan. Manajemen percaya akan terjadi peningkatan harga, sehingga perusahaan memasang target produksi pada angka 450.000 ton ore.

 

BERITA TERKAIT

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…