Targetkan Penjualan Rp 200 Miliar - Sentra Food Genjot Potensi Pasar Ekspor

NERACA

Jakarta – Menjadi emiten pertama yang listing di pasar modal tahun 2019, perdagangan saham PT Sentra Food Indonesia Tbk (FOOD) langsung dibuka menguat 68,89% atau Rp 93 ke harga Rp 228. Perusahaan menjadi emiten ke 260 yang tercatat di bursa. Kemudian mengantungi dana segar hasil IPO sebesar Rp 20,25 miliar, mendorong emiten yang bergerak di bisnis daging olahan untuk ekspansi bisnis dengan menjajaki pasar ekspor.

Direktur Utama Sentra Food, Agustus Sani Nugroho mengatakan, pangsa pasar ekspor yang akan dijajaki lebih dulu adalah ASEAN. Sebab perseroan melihat adanya potensi yang baik di wilayah tersebut.“Penjajakan udah mulai. Maret 2019 at least ada sesuatu yang bisa kita implementasikan ke pasar luar. Mungkin deket-deket dulu ke negara ASEAN. Tapi juga kemarin ada peluang kita ditawarkan untuk mulai berekspansi ke Timur Tengah ya, tapi paling tidak bayangan saya di sekitar ASEAN dulu,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Selain ASEAN, Agustus juga melihat bahwa pasar ekspor yang potensial lainnya adalah Eropa. Sebab, di Eropa saat ini jumlah penduduk Muslim mencapai 70 juta jiwa. Sedangkan semua produk FOOD sudah dipastikan halal. Namun Agustus menyadari, untuk menembus pasar Eropa, butuh standar khusus yang tidak mudah. Apalagi di Eropa, banyak perusahaan yang mampu menghasilkan produk sejenis dengan bahan baku yang murah dan kualitas yang baik.

Meski demikian, Agustus menyatakan, pihaknya tidak akan terlalu agresif untuk menjajaki pangsa ekspor. Menurut Agustus, penetrasi ke pasar ekspor bakal dilakukan secara bertahap. Sebab, sampai saat ini perseroan masih fokus pada pasar domestik.“Bertahap ya kita lakukan bertahap. Kita enggak muluk-muluk karena domestik masih luas jadi kita berharap paling tidak domestik bisa kita penuhi dan peluang ekspor kita jajaki,” tuturnya.

PT Sentra Food Indonesia merupakan perusahaan induk (holding company) yang juga merupakan bagian dari Super Capital Indonesia Group. FOOD kini membawahi anak perusahaannya yaitu Kemfood yang merupakan produsen aneka produk daging olahan sejak tahun 1975 dengan merek Villadrop, Villa, Kemfood, Yangini, Chiefs dan Chami.

Perseroan menawarkan saham baru sebanyak 150 juta lembar atau setara 20% dari modal disetor dan ditempatkan. Saat due delligence pada pertengahan Desember lalu, FOOD sebenarnya berencana untuk melepas 250 juta saham ke publik atau setara 33,33% dari jumlah ditempatkan dan disetor penuh. Namun dalam eksekusinya, emiten pengolahan daging ini menurunkan jumlah saham yang ditawarkan ke publik.

Kata Agustus Sani Nugroho, hal ini di antaranya disebabkan dari sisi waktu rencana IPO yang dirasa kurang pas. Perseroan memprediksi kondisi market tidak terlalu kuat menjelang akhir tahun. "Final efektif dari OJK baru didapat pada akhir tahun, sehingga penawaran baru dilakukan awal tahun. Ternyata demand-nya banyak,"paparnya.

Selama masa penawaran, FOOD mengalami kelebihan permintaan hingga 9 kali. Adapun dalam aksi korporasinya ini, FOOD menawarkan Rp 135 per saham dengan perolehan dana segar sebesar Rp 20,25 miliar dengan Jasa Utama Kapital Sekuritas berperan sebagai underwriter. Tahun ini, FOOD menargetkan hasil penjualan tahun ini sekitar Rp 200 miliar. Target tersebut lebih tinggi dari perkiraan hasil penjualan di akhir tahun 2018 senilai Rp 126 miliar. Selain itu, mereka menargetkan dapat meraup laba bersih sebesar Rp 4 miliar di tahun ini, atau sekitar dua kali lipat dibanding perkiraan laba bersih akhir tahun 2018 senilai Rp 2 miliar.

 

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…