Tahun ini, PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk (BOSS) berharap mampu mencatatkan pendapatan tumbuh 50% dibandingkan tahun 2018.  Emiten tambang batu bara ini menyakini bisa mencatatkan pertumbuhan lebih baik seiring dengan mulai dilakukannya tahap produksi konsesi tambang batu bara seluas 4.210 hektar milik anak usahanya, PT Pratama Bersama (PB).

Direktur Keuangan BOSS, Widodo Nurly Sumady dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, untuk produksi konsesi baru tersebut, perseroan telah menunjuk PT Putra Perkasa Abadi (PPA) selaku kontraktor tambang batu bara.“Besaran kontrak PB dan PPA senilai US$ 147 juta dan dari tambang baru ini, perseroan berharap dapat membukukan pendapatan minimal 50% dari tahun 2018,”ujarnya.

Dari konsesi tambang batu bara milik anak usahanya itu, perseroan berharap tambahan produksi minimal 300 ribu ton di tahun 2019. Adapun spesifikasi nilai kalori dari batu bara milik PB bertipe GAR 6.400 Kcal/kg dengan sulfur rendah dan abu rendah.”Dengan kualitas batu bara berkalori tinggi, maka batu bara produksi perseroan diminati oleh pasar luar negeri seperti Jepang dan pasar dalam negeri sebagai bahan pencampur batu bara kalori rendah,”kata Widodo.

Asal tahu saja, sepanjang tahun 2018 kemarin,  perseroan menargetkan produksi batu bara sebesar 500 ribu ton. Bahkan untuk memenuhi target produksi tersebut, perseroan telah menambah tiga alat berat senilai Ro 114 miliar. Berangkat dari hal tersebut, perusahaan optimistis untuk mempertahankan kinerja positif pada 2018. Oleh karena itu, BOSS tengah mengembangkan infrastruktur dan fasilitas penambangannya.