Harga Beras di Sejumlah PSM Kabupaten Sukabumi Mulai Meroket

Harga Beras di Sejumlah PSM Kabupaten Sukabumi Mulai Meroket

NERACA

Sukabumi – Harga beras premium dan medium di sejumlah pasar seminggu modern (PSM) Kabupaten Sukabumi, mulai meroket.  Saat ini,  harga beras premium mencapai Rp 12 ribu per kilogram,  atau naik sebesar Rp 3.000 dari sebelumnya Rp 9.000 per liter.

Sejumlah pedagang beras di berbagai PSM menyebutkan kenaikan terjadi karena minimnya bahan baku.“Hukum dagang berlaku. Ketika permintaan tinggi, dan ketersediaan sedikit, maka harga akan melambung,” ungkap Soleh, seorang pedagang beras, Senin (7/1).

Pedagang beras lainnya, Wahyudi mengatakan biasanya per pedagang beras mendapatkan stok sekitar lima ton per pekan, saat ini hanya dua ton.“Dari distributor pengiriman dibatasi. Bukan hanya beras premium yang naik. Tapi yang medium juga alami kenaikan yang signifikan,” jelas Wahyudi.

Kenaikan harga tersebut, kata dia, mempengaruhi kualitas beras.“Ada klasifikasi pada jenis beras premium dan medium. Sebelumnya, beras premium terbagus sekitar Rp 10 ribu per kilogram, kini jadi Rp 12 ribu per kilogram,” imbuh Wahyudin.

Sementara pemilik penggilingan padi di bilangan Kecamatan Cirenghas, H. Maksun mengatakan produksi beras dalam beberapa bulan terakhir ini, alami penurunan akibat cuaca ekstrim.“Ketersediaan gabah juga menipis, karena terganggunya musim panen,” ujarnya. 

H. Maksun menambahkan gabah saat ini yang diproduksi, merupakan gabah hasil panen ke tiga pada musim panen tahun 2018.“Kami simpan gabah hasil panen tahun lalu untuk ketersediaan bahan baku. Stoknya pun tidak terlalu banyak,” paparnya.

Ia memprediksi, ketersediaan beras lokal akan kembali normal sekitar tiga bulan kedepan. Saat ini, imbuh dia, sebahagian petani sudah melakukan penanaman padi.“Sekarang masih musim tanam. Kemungkinan normal kembali sekitar bulan April mendatang,” cetus dia.

Sementara data dari Bidang Perdagangan pada Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM, harga beras premium di PSM Cisaat, Rp 11 ribu per kilogram, dan medium Rp 9.000 per kilogram. Harga ini berbeda dengan harga riil di pasaran.

Ketua LSM Palapa Sakti, Endang Rohman menilai kenaikan harga beras saat ini, tidak lepas dari kurangnya perhatian pemerintah terhadap petani. Hal itu, sambung Endang, bisa dilihat dari kebijakan pemerintah terhadap perubahan fungsi lahan persawahan produktif menjadi kawasan industri dan pemukim, khususnya di wilayah Kabupaten Sukabumi.

“Persoalan perubahan fungsi areal persawahan ini, tidak pernah dipikirkan secara matang. Seharusnya kawasan ini distribusi tersentralisasi dan dibatasi,“ katanya. Ron

 

 

BERITA TERKAIT

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan

NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan

NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…