Perusahaan sapi terintegrasi dari hulu ke hilir, PT Estika Tata Tiara (BEEF) atau lebih dikenal KIBIF mencatatkan oversubscribe 86,11 kali dari jumlah pooling selama masa penawaran umum berlangsung pada 2-4 Januari 2019. "Animo dari masyarakat sangat baik karena industri ini telah dikenal baik oleh masyarakat,”kata Head of Investment Banking UOB Kay Hian Sekuritas, John Octavianus di Jakarta, kemarin.

{ermintaan dari masyarakat telah melebihi saham yang ditawarkan. Permintaan dari investor yang masuk selama masa penawaran umum untuk porsi pooling sebesar 86,11 kali. KIBIF menetapkan harga pelaksanaan penawaran umum saham perdana sebesar Rp340 per saham. Perseroan berencana melantai di Bursa Efek Indonesia pada 10 Januari 2019. 

Produsen dan distributor makanan olahan terintegrasi ini bakal menawarkan 376,86 juta saham baru atau setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dengan harga tersebut, perolehan dana IPO akan mencapai Rp128,13 miliar. KIBIF menunjuk UOB Kay Hian Sekuritas selaku penjamin emisi pelaksana efek. 

Direktur Independen Estika Tata Tiara Frederik Wattimena mengatakan, perseroan menargetkan laba bersih dapat meningkat hingga 4 kali pada tahun ini atau mencapai Rp80 miliar. Target ini seiring dengan strategi perusahaan meningkatkan kapasitas produksi melalui perolehan dana dari IPO. (bani)

Di samping itu, saham Estika Tata Tiara juga dapat menjadi salah satu alternatif investasi berdasarkan prinsip syariah. Apalagi seluruh produk KIBIF telah mendapatkan sertifikasi halal dari MUI. "Saham ini oleh OJK dikategorikan sebagai efek syariah," katanya. 

Dalam pengumuman di website OJK, OJK menetapkan saham Estika Tata Tiara sebagai efek syariah melalui keputusan nomor KEP-81/D.04/2018. Dikeluarkannya keputusan tersebut sebagai tindak lanjut dari hasil penelaahan OJK terhadap pemenuhan kriteria efek syariah atas pernyataan pendaftaran yang disampaikan oleh Estika Tata Tiara.