Investasikan Dana Rp 130 Triliun - TPIA dan Lotte Bangun Pabrik Petrokimia

NERACA

Jakarta – Kembangkan ekspansi bisnis di tahun 219, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) dan PT Lotte Chemical Indonesia menanamkan investasi senilai hingga Rp 130 triliun untuk membangun pabrik petrokimia. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Disebutkan, Lotte Chemical Indonesia berkomitmen menggelontorkan investasi sebesar US$ 3,5 miliar untuk menghasilkan naphtha cracker sebanyak 2 juta ton per tahun. Demikian pula dengan PT Chandra Asri Petrochemical menyuntikan dana hingga US$ 5,4 miliar, yang di antaranya guna memproduksi naphtha cracker mencapai 2,5 juta ton per tahun. Total investasi kedua perusahaan tersebut mencapai US$ 8,9 miliar atau setara dengan Rp 130 triliun (dengan nilai kurs Rp 14.500/US$).

Kata Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka (IKTA) Kemenperin, Achmad Sigit Dwiwahjono, di tahun politik ini sejumlah investor jangka panjang masih tetap jalan. Diharapkan investasi itu turut mendongkrak pertumbuhan industri nasional. Menurutnya, dari sektor industri kimia, farmasi dan tekstil, investasi di industri kimia diperkirakan paling besar nilainya karena tergolong padat modal dan membutuhkan teknologi tinggi.

Selain itu, industri kimia punya peran strategis untuk sektor hulu karena produk yang dihasilkan dibutuhkan sebagai bahan baku oleh industri lain.”Sudah ada beberapa investor yang tertarik untuk ekspansi di industri hulu kimia. Misalnya dari Korea Selatan, yang hingga saat ini masih dalam tahap pembicaraan," ungkapnya.

Beberapa waktu lalu, telah terealisasi pembangunan industri petrokimia untuk memproduksi naphtha cracker di Cilegon, Banten. Sigit menambahkan pemerintah akan mendorong percepatan pembangunan kompleks petrokimia tersebut untuk mengurangi impor produk petrokimia minimal 50%. Dia juga menekankan agar proyek ini lebih mengutamakan penggunaan komponen lokal dan melibatkan tenaga kerja dari dalam negeri. “Pemerintah juga tengah berupaya memfasilitasi untuk pemberian tax holiday," kata Sigit.

Sebagai informas, tahun ini PT Chandra Asri Petrochemical Tbk menganggarkan belanja modal sebesar US$400 juta—US$450 juta. Dimana belanja modal tersebut sebagian besar akan digunakan untuk pengembangan fasilitas produksi perseroan. Direktur Chandra Asri Petrochemical, Suryandy pernah bilang, perseroan juga akan menggunakan dana hingga US$450 juta tersebut untuk memfasilitasi aktivitas persiapan perseroan untuk membangun komplek pabrik Chandra Asri Petrochemical II.”Capex kami akan siapkan dari dana internal perseroan. Lalu untuk pengembangan pabrik new polyethylene baru kami juga sudah dapatkan dari JBIC [The Japan Bank for International Cooperation]. Kami ada penerbitan obligasi namun itu nanti untuk refinancing,”ujarnya.

Untuk persiapan pembangunan CAP II, perseroan menyebut harus mengeluarkan dana untuk membayar licensor, akuisisi lahan, dan teknologi yang akan digunakan. Persiapan CAP II tetap memakan investasi meski keputusan investasinya (Final Investment Decision/FID) akan ditentukan pada 2020.

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…