Negara Berkembang dan Perekonomian Terbuka

Oleh: Fauzi Aziz

Pemerhati Ekonomi dan Industri

 

Judul ini menarik untuk dibahas, tapi kita harus bersikap realistis bahwa negara-negara berkembang seperti Indonesia yang pasarnya sedang tumbuh, membuka diri bagi dunia luar tidak dapat dihindari. Globalisasi, liberalisasi, dan kemajuan yang dahsyat di bidang teknologi informasi telah membuat semua itu harus terjadi.

Apakah keterbukaan itu bisa dihindari?. Jawabannya nyaris tidak mungkin. Apa konsekuensinya hidup dalam iklim keterbukaan tersebut. Jawabannya hanya ada dua pilihan ,yaitu berenang atau tenggelam. Dan kita diberikan bekal sistem ekonomi pasar yang terkelola, karena itu  kita harus manfaatkan bekal ini untuk membangun daya saing.

Hadirnya peran pemerintah sangat penting dalam menjalankan mazhab ekonomi pasar terkelola sebagai penjaga pasar. Tapi jangan salah kaprah dalam menjalankan perannya sebagai penjaga pasar karena di situ dituntut agar pemerintah dapat berperan memelihara stabilitas makro, stabilitas pasokan dan harga barang dan jasa, penyediaan lapangan kerja dan pertumbuhan. Stabilitas pasokan dan harga barang dan jasa sumbernya bisa datang dari produksi dalam negeri maupun impor.

Faktor stabilitas output produksi harus terjaga. Sebab kalau tidak, maka kran impor pasti akan dibuka. Tata cara menjalankan mazhab ekonomi pasar terkelola dalam praktiknya seperti itu. Jika waton suloyo menjalankan mazhab tersebut maka yang terjadi adalah kontra produktif karena pasar mengalami distorsi dan kontraksi yang bisa merugikan kepentingan  produsen maupun konsumen, dan kepentingan ekonomi secara keseluruhan.

Sistem ekonomi pasar terkelola dengan tetap menghadirkan perlu adanya peran pemerintah berarti kita harus cakap dalam bertindak untuk melakukan pengaturan, pembinaan dan pengembangan sistem ekonomi nasional dimana berbagai kegiatan ekonomi berproses untuk menghasilkan output produksi yang maksimal dengan total faktor produktivitas yang tinggi. Tanpa bisa meraih prestasi ini, maka keterbukaan ekonomi akan menjadi ancaman serius bagi perekonomian domestik.

Apa itu bentuk ancamannya?. Sektor manufaktur akan mengalami tekanan untuk tumbuh, begitu pula sektor produksi yang lain. Ancaman ikutannya adalah negara akan mengalami defisit berganda, yakni defisit dalam neraca perdagangan, neraca transaksi berjalan, neraca pembayaran, dan defisit APBN secara berkelanjutan.

Perlu diberikan catatan bahwa dalam text book sering dikatakan adanya kondisi umum dimana negara-negara berkembang yang membuka diri bagi dunia luar melalui open economy policy  umumnya tidak langsung meraup manisnya keuntungan dari globalisasi, dan liberalisasi.

Hal ini bisa terjadi karena belum siap atau bisa juga sistem ekonominya belum efisien dan produktivitas rendah, sehingga daya saing internasional rendah. Dalam contoh nyata adalah Reformasi Ekonomi China tahun 1978.Prinsipnya berbenah dulu setelah siap baru daftar menjadi anggota WTO pada tahun 2001.

BERITA TERKAIT

Ekspor Nonmigas Primadona

Oleh: Zulkifli Hasan Menteri Perdagangan Neraca perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus pada periode Februari 2024 sebesar USD0,87 miliar. Surplus ini…

Jaga Kondusivitas, Tempuh Jalur Hukum

  Oleh: Rama Satria Pengamat Kebijakan Publik Situasi di masyarakat saat ini relatif kondusif pasca penetapan hasil Pemilihan Umum (Pemilu)…

Perspektif UMKM di Ramadhan

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Memasuki pertengahan bulan suci Ramadhan seperti ini ada dua arus perspektif yang menjadi fenomena…

BERITA LAINNYA DI

Ekspor Nonmigas Primadona

Oleh: Zulkifli Hasan Menteri Perdagangan Neraca perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus pada periode Februari 2024 sebesar USD0,87 miliar. Surplus ini…

Jaga Kondusivitas, Tempuh Jalur Hukum

  Oleh: Rama Satria Pengamat Kebijakan Publik Situasi di masyarakat saat ini relatif kondusif pasca penetapan hasil Pemilihan Umum (Pemilu)…

Perspektif UMKM di Ramadhan

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Memasuki pertengahan bulan suci Ramadhan seperti ini ada dua arus perspektif yang menjadi fenomena…