Sentimen Bursa Global - IHSG Awal Tahun 2019 Terkoreksi 0,22%

NERACA

Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal tahun 2019, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup turun terpengaruh pergerakan bursa saham eksternal. IHSG pada perdagangan Rabu (2/1) ditutup melemah 13,32 poin atau 0,22% menjadi 6.181,89. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 1,61 poin atau 0,16% menjadi 984,34.

Kata analis Kresna Sekuritas, Robertus Yanuar Hady, pergerakan IHSG terpengaruh bursa saham eksternal yang cenderung mengalami tekanan.”Namun sentimen domestik cukup positif sehingga menahan pelemahan IHSG lebih dalam," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Dia mengatakan, salah satu sentimen yang menjadi perhatian investor saham di dalam negeri, yakni data inflasi Desember 2018 yang cukup terkendali. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi pada Desember 2018 sebesar 0,62%, lebih rendah dibandingkan Desember 2017 sebesar 0,71%. Dengan inflasi tersebut maka inflasi tahun kalender Januari-Desember 2018 tercatat sebesar 3,13% dan inflasi tahun ke tahun (year on year/yoy) juga mencapai 3,13%.”Inflasi yang terkendali akan berdampak positif ke depannya bagi pasar saham," kata Robertus Yanuar Hady.

Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan saham pada Rabu (2/1) kemarin sebanyak 300.079 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 15,26 miliar lembar saham senilai Rp7,48 triliun. Sebanyak 157 saham naik, 258 saham menurun, dan 122 saham tidak bergerak nilainya. Bursa regional, di antaranya Indeks Shanghai ditutup melemah 28,61 poin (0,97%) ke 2.465,29, indeks hang Seng melemah 715,39 poin (2,77%) ke 24.130,30, dan indeks Strait Times melemah 29,87 poin (0,97%) ke posisi 3.038,89.

Sebaliknya, pada pembukaan perdagangan awal tahun, IHSG dibuka naik 7,09 poin atau 0,11% menjadi 6.201,59. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 1,22 poin atau 0,13% menjadi 983,96.”Kita telah melewati 2018 dengan baik di tengah gejolak di dunia internasional, ekonomi dan juga pasar modal kita jelas memiliki ketahanan. Itu modal baik untuk kita tetap optimistis," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution.

Dirinya mengharapkan agar pelaku pasar modal terus menegakkan integritas agar masyarakat melirik pasar modal sebagai salah satu tempat pembiayaan dan investasi.“Dengan menegakkan integritas maka pasar modal bukan sekedar pelengkap pembiayaan, tetapi menjadi pilihan di samping perbankan, sekaligus menjadi tempat investasi," katanya.

Sementara Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan, pelaku pasar modal yang optimistis terhadap laju inflasi yang terkendali turut menjadi faktor yang menopang IHSG.”Membuka awal tahun baru disuguhi dengan data inflasi yang disinyalir masih dalam kondisi terkendali, itu menjadi salah satu faktor yang menopang pergerakan IHSG," jelasnya.

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…