Optimalkan Peran Pasar Modal - OJK Dorong Perusahaan Kecil "Melantai" di Bursa

NERACA

Jakarta – Pacu pertumbuhan industri pasar modal lebih baik lagi di 2019, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan terus mendorong perusahaan menengah go public selain merangkul perusahaan-perusahaan besar. “Tidak perlu yang gajah-gajah. Skala medium itu bisa, supaya lebih banyak lagi emiten yang masuk. Kami berkomitmen untuk memperluas instrumen yang bisa dikeluarkan emiten skala medium, termasuk investornya," kata Ketua Dewan Komisaris OJK, Wimboh Santoso, di Jakrta, kemarin.

Maka untuk mewujudkan hal tersebut, menurutnya, perlu sinergi antar pemangku kepentingan agar jumlah emiten yang masuk ke pasar modal di tahun 2019 semakin banyak. Dengan demikian, semakin memperdalam pasar modal. Adapun ukuran perusahaan yang melantai di pasar modal, kata dia, tak menjadi permasalahan. Begitu pun juga besaran dana yang diincar perusahaan melalui pasar modal.

Menurutnya, emiten yang mencari dana melalui pasar modal tidak harus yang berskala besar, perusahaan yang berskala medium juga harus dirangkul. Wimboh memastikan, OJK memiliki komitmen besar untuk lebih mengoptimalkan peran pasar modal dalam mendukung pembangunan nasional. Selain itu, integritas pasar pun akan terus dijaga dengan upaya penegakan hukum secara konsisten.

OJK juga akan terus mendorong penyempurnaan infrastruktur serta memperluas instrumen investasi di pasar modal, baik yang bersifat konvensional, syariah, sosial maupun yang bersifat ramah lingkungan. Ini dilakukan sebagai bagian dari agenda pendalaman pasar keuangan. Dengan demikian, masyarakat akan semakin tertarik untuk berinvestasi. “Terutama dengan pemanfaatan teknologi yang lebih intensif. Kami minta para pelaku pasar modal terus mengedepankan market conduct dan disertai tata kelola yang baik," kata Wimboh. 

Lebih lanjut, Wimboh menjelaskan, pengembangan kea rah tersebut bertujuan untuk membuat investor merasa lebih aman, nyaman, dan sesuai dengan profil risiko investor. Wimboh berharap pasar modal Indonesia dapat lebih berdaya saing di tingkat global. Juga diharap agar lebih berperan dalam menggerakkan ekonomi sektor riil dan pembangunan nasional.

Selain itu, dia mengimbau pelaku industri perbankan untuk tidak khawatir terhadap pengumpulan dana atau fund raising di pasar modal. Pasalnya, perbankan berfungsi sebagai penampungan akhir dana-dana yang dihimpun. Dengan semakin dalam pendanaan di pasar modal, maka akan semakin cepat dana tersebut kembali ke perbankan.”Perbankan jangan terlalu khawatir. Pasti akan kembali ke perbankan juga. Masalahnya tinggal hanya menunggu waktu. Kalau dirasa ada down side risk, mari diskusi bersama bagaiamana mitigasi yang harus dilakukan," kata Wimboh.

Sementara Direktur BEI, I Gede Nyoman Yetna menyambut baik dukungan OJK. Disampaikannya, BEI selama ini telah membuat program inkubator dalam rangka mendorong perusahaan skala menengah kecil untuk melantai di pasar modal atau melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). saat ini, pihaknya mencatat 69 perusahaan yang sudah masuk ke inkubator. “Masih tahap groomin. Kami melakukan assessment sampai benar-benar layak IPO,” ujar Yetna.

Pada tahun 2018 lalu, perusahaan hasil binaan BEI yang sudah melantai di bursa efek baru ada satu perusahaan yakni PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO). YELO resmi tercatat pada 29 Oktober 2018. Lebih lanjut, menurut Nyoman, perusahaan yang sudah masuk ke dalam inkubator diharapkan sudah matang dan siap IPO dalam waktu 1 tahun hingga 2 tahun.

 

BERITA TERKAIT

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…