Dampak Layanan Bolt Ditutup - BEI Pantau Keberlanjutan Bisnis First Media

NERACA

Jakarta – Pasca dihentikannya layanan Bolt 4G LTE di Jabodetabek, Banten dan Sumatera Utara milik PT First Media Tbk (KBLV) oleh pemerintah, memberikan kekhawatiran bagi investor akan keberlansungan bisnis perseroan. Oleh karena itu, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau bisnis First Media.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, IGD Nyoman Yetna Setya mengatakan, pihaknya tengah memperhatikan stabilitas kinerja emiten telekomunikasi dan penyedia konten tersebut.”Akhir Desember 2018, ada penghentian satu lini bisnis First Media dan kami sedang memantau apakah hal itu memberi pengaruh atau ada hal lain yang bisa mendukung bisnis dan kinerja keuangan emiten tersebut,"ujarnya di Jakarta, kemarin.

Nyoman menegaskan, selama pendapatan First Media tidak Rp0, maka BEI tidak akan memberikan notasi khusus. Kendati demikian, BEI tetap memperhatikan dampak dari penghentian satu lini bisnis di emiten telekomunikasi milik Grup Lippo tersebut. Sebelumnya, sekretaris perusahaan KBLV, Shinta Melani Paruntu menyatakan First Media dan PT Internux (Bolt), anak usaha perseroan telah menerima surat keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika tertanggal 28 Desember 2018 untuk menghentikan layanan Bolt terhitung sejak diterimanya surat keputusan tersebut.

First Media dan Internux menegaskan bakal mengutamakan kepentingan dan pemenuhan hak pelanggan serta memastikan akan memenuhi kewajiban kepada seluruh pelanggan aktif layanan Bolt. Sekarang, First Media akan fokus memaksimalkan kinerja anak-anak usaha yang bergerak di bidang penyediaan infrastruktur telekomunikasi dan in-building solution, jasa nilai tambah kartu panggil, jasa layanan internet, penyediaan konten berita, serta rumah produksi untuk penyediaan iklan dan konten siaran televisi.

Perseroan juga menegaskan akan tetap menjalankan kegiatan usahanya dalam bidang telekomunikasi serta melakukan inkubasi usaha-usaha yang berfokus pada bisnis teknologi, media, dan telekomunikasi. Hingga September 2018, pendapatan yang dibukukan oleh First Media mencapai Rp695,17 miliar atau turun 6,58% dari posisi Rp744,15 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan KBLV didominasi jasa langganan internet dan layanan komunikasi data senilai Rp571,77 miliar, disusul oleh perangkat komunikasi dan lain-lain masing-masing senilai Rp38,51 miliar dan Rp151,24 miliar.

 

 

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…