Kemenperin Kirim Bantuan Bagi Korban Tsunami Selat Sunda

NERACA

Jakarta – Kementerian Perindustrian mendukung pemulihan pascabencana tsunami yang melanda Banten dan Lampung dengan mendistribusikan bantuan ke posko-posko bantuan baik di Pandeglang, Banten serta di Lampung.

“Semoga bantuan yang kami salurkan dapat membantu meringankan beban saudara-saudara kita para korban bencana tsunami Selat Sunda,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Rabu (2/1).

Bantuan yang telah diberikan, antara lain 804 dus air mineral, 115 dus biskuit, serta 40 dus sereal cepat saji, yang diserahkan Kemenperin pada hari Kamis (27/12) melalui posko bantuan di Kantor Pemda Pandeglang, Banten. Selanjutnya, bantuan berupa makanan, minuman, alas tidur, selimut, alat mandi, obat-obatan dan barang kebutuhan lainnya yang dihimpun oleh unit kerja Kemenperin di Lampung disalurkan lewat posko bantuan di Lampung sejak Jumat (28/12).

Kemudian, pada Senin (31/12), Kemenperin kembali menyampaikan bantuan dengan tujuan posko bantuan di Kantor Kecamatan Labuan, Pandeglang, Banten yang terdiri dari 2.630 dus air mineral, 598 dus minuman berenergi, 100 dus susu, 200 dus makanan ringan, 40 dus sereal siap saji, 140 dus mi instan serta 14 dus lampu darurat.

Selain bantuan berupa keperluan sehari-hari bagi masyarakat yang terdampak bencana, Kemenperin Bersama industri menyampaikan bantuan berupa alat berat di Kecamatan Sumur, Pandeglang, Banten pada hari Rabu (26/12).

“Dengan bantuan berupa alat berat, Kemenperin dan industri berharap dapat membantu proses pemulihan di lokasi yang mengalami kerusakan akibat terdampak tsunami, agar aktivitas bisa berjalan normal kembali,” ujar Sekretaris Jenderal Kemenperin Haris Munandar.

Ia menambahkan, industri pariwisata mengalami dampak dari peristiwa alam tersebut. “Di sana ada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata,” ungkapnya. KEK Tanjung Lesung merupakan Kawasan ekonomi khusus pariwisata yang telah beroperasi sejak 2015 dan memiliki luas area 1.500 hektare dengan potensi alam pantai, keragaman flora dan fauna serta kekayaan budaya Banten.

Tsunami di perairan Selat Sunda yang terjadi pada Sabtu (22/12) lalu mengakibatkan 431 korban jiwa dan 7.200 korban luka-luka, serta menimbulkan kerugian material seperti 1.778 unit rumah rusak, 78 unit usaha penginapan dan warung rusak, serta 434 perahu dan kapal rusak. Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga menyebutkan, sekitar 46 ribu orang mengungsi dan masih membutuhkan bantuan logistik dan kebutuhan sehari-hari.

Sebelumnya, Menperin menyampaikan bahwa industri yang berlokasi di Cilegon dan Serang tidak terdampak bencana tsunami tersebut. Sektor industry, sebutnya, sudah mengantisipasi dan memitigasi bencana. “Industri sudah mengantisipasi dan memitigasi bencana seperti tsunami dan gempa, jadi standarnya lebih tinggi,” ujar Menperin.

Menperin memaparkan bahwa industri yang berlokasi di Cilegon dan sekitarnya sebagian telah mengantisipasi potensi tsunami yang terjadi, sehingga memiliki standar keamanan yang tinggi. "Karena industri ini sebagian sudah antisipasi terhadap mitigasi tsunami dan gempa, jadi standarnya lebih tinggi," ujar Airlangga.

Sekretaris Jenderal Kemenperin Haris Munandar menyampaikan hal yang sama, bahwa yang lebih terdampak adalah industri pariwisata. "Di sana ada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata, jadi kalau yang manufaktur itu saya rasa tidak ada," ungkap Haris.

Diketahui, Cilegon dan sekitarnya menjadi salah satu pusat berdirinya berbagai macam industri, beberapa di antaranya yakni PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), PT Asahimas Chemical, dan PT Chandra Asri Tbk (TPIA).

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menegaskan, Indonesia masih menjadi negara tujuan utama investasi khususnya di sektor industri manufaktur. “Pada era pemerintahan Bapak Jokowi, di klaster Cilegon, sudah ada beberapa tambahan investasi. Misalnya, Posco dan Krakatau Steel sebesar USD3 miliar dan beberapa waktu lalu Lotte melakukan ground breaking senilai USD3,5 miliar. Jadi, dari segi mother of industry, kita semakin kuat,” ungkapnya, seperti disalin dari siaran resmi.

Menperin pun berharap, upaya itu diharapkan dapat memberikan efek kepercayaan diri kepada investor lain karena dilakukan menjelang tahun politik. “Artinya, investor tidak perlu lagi menunggu, bahwa kondisi ekonomi dan politik Indonesia dinilai stabil. Nah, ini kesempatan Indonesia untuk terus memacu investasi,” imbuhnya.

BERITA TERKAIT

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…

BERITA LAINNYA DI Industri

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…