Ekspor Logam Tumbuh 15% - PT Timah Optimis Menyongsong Bisnis di 2019

NERACA

Jakarta – Keberhasilan PT Timah Tbk (TINS) memproduksi kenaikan dan penjualan timah, menjadi landasan bagi perseroan menyongsong di tahun 2019 lebih optimistis. Dimana PT Timah Tbk berhasil mencatatkan ekspor logam timah selama 2018 sebanyak 33.250 metrik ton (mt) atau mengalami peningkatan sebesar 15% dibandingkan tahun sebelumnya 28.732 ton.

Kata Direktur Utama PT Timah Tbk, Mochtar Riza Pahlevi Tabrani, kenaikan ekspor logam timah ini tidak lepas dari peranan kinerja perusahaan menghadapi dinamika bisnis pertimahan dan kepastian regulasi di sektor pertimahan di sepanjang tahun ini.”Hal ini tentunya berdampak positif terhadap pencapaian target produksi perusahaan di tahun ini,"ujarnya di Jakarta, kemarin.

Selama 2018 dinamika sektor pertimahan cukup menggeliat dan yang terpenting adalah bagaimana BUMN ini menghadapi tantangan demi tantangan dengan bekerja lebih giat dan memaksimalkan komunikasi positif. Sementara Sekretaris Perusahaan PT Timah Tbk, Amin Haris Sugiarto mengatakan, perusahaan terus berupaya menggenjot produksi logam timah.”Saat ini kami telah melakukan penambahan alat pengolahan bijih timah untuk meningkatkan kadar Sn dari Ore sebelum dilebur untuk dilogamkan," katanya.

Dia menambahkan strategi perusahaan untuk memaksimalkan performa lini pemasaran. Memanfaatkan pasar traders, apalagi biasanya di akhir tahun pabrikan menjaga stok untuk penutupan tahun. Jadi untuk menyerap kelebihan material akan dioptimalkan traders.  Sebagai informasi, di kuartal tiga 2018, PT Timah Tbk membukukan pendapatan sebesar Rp 6,80 triliun. Jumlah ini naik tipis 2,72% dari Rp 6,62 triliun pada periode yang sama di tahun lalu.

Perseroan menjelaskan, pendapatan ditopang oleh penjualan logam timah dan tin solder yang berkontribusi sebesar Rp 6,18 triliun pada kuartal III 2018. Jumlah ini naik tipis 4,56% dibanding periode yang sama tahun lalu. Penjualan tin chemical berkontribusi sebesar Rp 358,45 miliar atau naik 32,34%. Sementara pendapatan dari rumahsakit pada kuartal III tahun ini menyumbang sebesar Rp 151,51 miliar atau turun 9,4% dibanding periode serupa di tahun lalu.

Lalu pendapatan dari real estate pada triwulan ketiga 2018 menyumbang sebesar Rp 38,29 miliar atau naik drastis 1,79% dari Rp 2,02 miliar pada triwulan ketiga 2017. Pendapatan dari jasa galangan kapal turun 5% dari Rp 6,48 miliar pada periode sembilan bulan pertama tahun lalu menjadi Rp 6,14 miliar pada periode sembilan bulan pertama tahun ini. Sedangkan pendapatan dari penjualan nikel baru berkontribusi pada kuartal III 2018 sebesar Rp 61,75 miliar.

Beban pokok pendapatan di kuartal III ini juga ikut naik 5% menjadi Rp 5,71 triliun dari Rp 5,46 triliun pada kuartal III tahun lalu. Kenaikan beban pokok yang lebih tinggi ketimbang kenaikan pendapatan ini menyebabkan laba kotor TINS turun 6% menjadi Rp 1,15 triliun. Namun, beban keuangan TINS yang naik 69% menjadi Rp 200,40 miliar dari sebelumnya Rp 118,54 miliar. Alhasil laba bersih TINS tergerus 14,98% dari Rp 300,57 miliar menjadi Rp 255,54 miliar.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…