Membuka Tahun 2019 - Tren IHSG Menguat di Pekan Pertama

NERACA

Jakarta – Setelah di akhir perdagangan tahun 2018 kemarin indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) menguat di level 6.194, berikutnya pada pembukaan perdagangan di awal tahun 2019  tren penguatan indeks berlanjut.”Pergerakan IHSG akan dibayangi oleh sentimen inflasi dan berita-berita emiten terkait dengan rencana aksi korporasi di 2019,”kata Analis CSA Research Sekuritas, Reza Priyambada di Jakarta, kemarin.

Dirinya memprediksi, pekan pertama di tahun 2019 indeks akan tetap bergerak menguat Dimana indeks diproyeksikan bakal menguat dengan rentang support di level 6.145-6.168. Sementara resistance akan berada di kisaran 6.215-6.237. Analis Binaartha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama memprediksi indeks akan berada di zona hijau pada awal pekan 2019. “Pergerakan IHSG akan dipengaruhi oleh pelemahan harga komoditas dan US Federal government shutdown," tukasnya.

Maka sepanjang pekan pertama di Januari 2019, dia memprediksi indeks akan menguat dengan support dan resistance masing-masing di level 6.140-6.240. Meski begitu, Nafan mengingatkan adanya beberapa hal yang bisa menghambat target-target BEI ini seperti trade war yang mempengaruhi perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Selain itu, kenaikan suku bunga The FED juga mempengaruhi capital outflow dari emerging markets.

Pada pekan terakhir pada Desember 2018, Nafan pernah bilang, laju IHSG dipengaruhi oleh menguatnya harga minyak dunia, window dressing dan stabilitas rupiah.  Sebelumnya, direktur utama BEI Inarno Djajadi menyakini, prospek pasar modal di 2019 bisa tumbuh lebih baik dan tidak akan berkurang dari catatan tahun 2018.”Untuk initial public offering (IPO) kita tetap optimistis, meskipun ada Pilpres, rencananya akan sama dengan target 2018," ungkapnya.

Sebagai informasi, di tahun 2019, BEI menargetkan jumlah emiten sebanyak 35 emiten atau sama dengan target tahun 2018, kemarin. Selain itu, bursa juga menargetkan rata-rata nilai transaksi harian saham di tahun 2019 menjadi sebesar Rp 9 triliun dengan total jumlah hari bursa sebanyak 244 hari. Kendatipun demikian, Inarno optimistis bisa lebih dari itu dan tidak ada pengurangan apa-apa. Disampaikannya, tahun pemilu tidak memberikan dampak terlalu signifikan terhadap indeks maupun IPO. Bahkan, dirinya optimistis pemilihan presiden (Pilpres) tidak akan mempengaruhi pasar modal, kalaupun ada riak itu merupakan hal wajar.

Adapun untuk target investor, Inarno berharap di 2019 bisa tumbuh 30% dari capaian jumlah investor saham tahun kemarin tercatat sebanyak 851 investor. Di mana, BEI akan terus melakukan sosialisasi ke perusahaan baru maupun lama, bahkan hingga anak perusahaan. “Kita dukung, kita dorong untuk listing. Kita kasih sinyal juga adanya Pilpres enggak akan mengurangi target sebelumnya," tandasnya.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso memperkirakan, indeks harga saham gabungan 2019 bakal berada di kisaran 6.500 hingga 7.000. “IHSG otomatis bisa tumbuh lagi, kita coba simulator dengan banyaknya emiten, instrumen juga diperbanyak, sehingga investor prioritasnya makin banyak nanti," tandasnya.

 

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…