Kampung Adat Sirnaresmi Diterjang Longsor 30 Rumah Tertimbun

Kampung Adat Sirnaresmi Diterjang Longsor 30 Rumah Tertimbun

NERACA

Sukabumi – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Sukabumi pada Senin (31/12) sore hari sekitar pukul 17.00 WIB, mengakibatkan bencana longsor di Kampung Adat Sirnaresmi, tepatnya di Kampung Cigarehong, Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok.

Sedikitnya, 30 rumah milik warga tertimbun material longsor. Bencana longsor ini terjadi diduga karena tingginya debit air dari areal perbukitan yang juga merupakan areal persawahan sebahagian warga kampung adat.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi, Iyos Soemantri, yang berada di sekitar lokasi bencana longsor menerangkan hingga Selasa (1/1/2019) siang hari, hasil validasi sementara, korban meninggal dunia telah ditemukan sebanyak enam orang, dan tiga orang mengalami luka dan kini tengah mendapatkan perawatan di rumah sakit.

“Hasil validasi sementara, jumlah warga yang terena dampak longsor ini sebanyak 30 kepala keluarga  dengan jumlah jiwa sebanyak 107 jiwa. Tiga warga alami luka, enam orang ditemukan meninggal dunia, 63 warga selamat, dan sisanya masih terus dilakukan pencarian oleh tim SAR gabungan. Dan rumah rusak akibat bencana ini, sebanyak 30 unit,” jelas dia.

Iyos menyebutkan telah meminta BPBD dan organisasi perangkat daerah membantu warga yang terkenda dampak bencana longsor.“Untuk menampung warga yang mengungsi sementara, telah disediakan tenda darurat, dapur umum, medis dan kebutuhan lainnya,” ungkap dia.

Iyos menambahkan, pencarian akan dilakukan selama tujuh hari sesuai standar operasional prosedur (SOP). Tapi, kata dia, tidak menutup kemungkinan akan diperpanjang.“Harapan saya, semua korban bias ditemukan dalam keadaan selamat,” imbuhnya.

Pantauan NERACA di lapangan, Tim SAR gabungan dari BPBD, SAR, TNI dan Polri, Tagana, PMI, dan relawan terus melakukan evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban. Pencarian korban masih dilakukan secara manual. Namun terlihat ada tiga alat berat disiagakan. Alat berat itu sulit memasuki lokasi longsor, karena akses jalan yang sempit, dan berbukit.

Sementara Kepala Seksi Kedaruratan pada BPBD Kabupaten Sukabumi, Eka Widiaman menyebutkan alat berat sulit menjangkau lokasi karena jalan yang sempit dan tanjakan yang curam.“Untuk sementara kami akan melakukan pencaian korbansecara manual,” sebut dia.

Pencarian korban sempat tertunda, karena terjadi longsor susulan, akibat hujan kembali mengguyur wilayah tersebut.

Kampung Adat Sirnaresmi merupakan salah satu desa adat yang menjaga kerafian lokal khususnya dalam hal budaya dan pertanian. Setiap tahun, kampung adat Sirnaresmi menggelar agenda rutin Ritual Adat Seren Taun yakni upacara syukuran atas keberhasilan panen pertanian selama satu tahun.

Dalam hal bercocok tanam, kampung adat tidak mengenal pemakaian bahan kimia. Selain itu, warga kampung adat tidak mengkomersilkan hasil panen. Di sana, masa panen hanya sekali. Dan bibit padi yang digunakan adalah bibit lokal.

Di Kampung adat Sirnaresmi, padi hasil panen di simpan di “leuit” (lumbung padi yang bisa menampung hingga 9 ton padi). Sehingga, warga di sana tidak pernah kekurangan beras.

Selain bertani, warga di sana terkenal handal dalam pembuatan kerajinan tangan. Hasil kerajinan tangan berupa anyaman seperti kipas, bakul, keranjang, dan lain sebagainya. Selain itu, dari Kampung adat ini, juga menghasilkan gula aren dan gula semut. Ron

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad Kuatkan Koordinasi bersama Tim

NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…

Fitur Sosial Media Ada di e-Commerce, Apakah Melanggar?

NERACA Jakarta - Mendekati tenggat waktu yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yakni hingga April 2024, dikabarkan bahwa proses integrasi…

Ayo Kejar Reward Melalui Western Union bjb

NERACA Bandung - bank bjb terus melakukan inovasi berupa program yang memberikan kemudahan dan keuntungan bagi nasabah. Paling anyar, bank…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad Kuatkan Koordinasi bersama Tim

NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…

Fitur Sosial Media Ada di e-Commerce, Apakah Melanggar?

NERACA Jakarta - Mendekati tenggat waktu yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yakni hingga April 2024, dikabarkan bahwa proses integrasi…

Ayo Kejar Reward Melalui Western Union bjb

NERACA Bandung - bank bjb terus melakukan inovasi berupa program yang memberikan kemudahan dan keuntungan bagi nasabah. Paling anyar, bank…