Jaya Ancol Kurangi Porsi Saham di JTR

NERACA

Jakarta - Lebih fokus pada pengembangan bisnis wisata dan entertaiment, PT Pembangunan Jasa Ancol Tbk (PJAA) mengurangi porsi saham di jalan tol, yakni PT Jakarta Tollroad Development. Sementara kepemilikan PT Jaya Real Property Tbk (JRPT) pada Jakarta Tollroad naik hingga akhir pekan lalu. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Kata C Paul Tehusijarana, Direktur Utama PJAA, berdasarkan pernyataan keputusan para pemegang saham di luar RUPS Jakarta Tollroad Nomor 34 yang ditandatangani 27 Desember 2018, dengan ini menginformasikan bahwa kepemilikan saham Pembangunan Jaya Ancol di Jakarta Tollroad menjadi 13,81%. Sekadar informasi, berdasarkan laporan keuangan PJAA, porsi kepemilikan PJAA pada Jakarta Tollroad 30 September 2018 lalu masih sebesar 22,84%. PJAA memiliki saldo akhir investasi di perusahaan tol ini sebesar Rp 331,39 miliar.

Sementara Jaya Real Property menambah modal di Jakarta Tollroad. "Perusahaan telah melakukan pengambilan saham sebanyak 12.503 saham seri C dengan total nilai transaksi Rp 82,05 miliar," ungkap Yohannes Henky Wijaya, Wakil Direktur Utama JRPT. Pada akhir September, JRPT memiliki 28,85% saham Jakarta Tollroad, atau setara dengan 50.712 saham. Dengan tambahan ini, kepemilikan JRPT menjadi 63.215 saham. Pada akhir September, Jakarta Tollroad memiliki aset Rp 2,49 triliun.

Asal tahu saja, hingga September 2018, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk telah menyerap belanja modal senilai Rp214 miliar dari rencana alokasi senilai Rp250 miliar hingga akhir 2018. Sekretaris Perusahaan Pembangunan Jaya Ancol, Agung Praptono pernah bilang, sebagian besar belanja modal digunakan untuk pemesanan wahana baru di Dunia Fantasi (Dufan).

Dia mengatakan, perseroan akan menciptakan inovasi baru untuk meningkatkan jumlah kunjungan. Dimana perseroan akan memperkaya wahana eksisting yang sudah ada dan mengembangbiakkan ubur-ubur. Untuk wahana Ocean Dream Samudra, PJAA akan melakukan inovasi melalui Penguin exhibit. Hingga September 2018, PJAA mencatatkan pendapatan usaha senilai Rp924,75 miliar, naik 6% dari posisi Rp871,6 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Hingga akhir 2018, PJAA menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih masing-masing 10% dan 25% dari capaian 2017. Pada tahun lalu pendapatan PJAA mencapai Rp1,24 triliun. Dengan demikian, target yang dipasang oleh PJAA  sekitar Rp1,36 triliun bila ingin tumbuh 10% hingga akhir 2018.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…