Obligasi BTN Disematkan Peringkat AA Dari Pefindo

PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) beri peringkat “AA” untuk PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dengan outlook stabil. Peringkat tersebut juga untuk obligasi XII-XV perusahaan yang belum jatuh tempo dengan nilai total Rp5,4 triliun. “Tapi, peringkat tersebut dibatasi oleh tingkat profitabilitas perusahaan yang moderat dan persaingan yang ketat pada segmen pembiayaan rumah non subsidi,” kata Analis Pefindo Hendro Utomo, dalam siaran persnya di Jakarta, akhir pekan kemarin.

Menurutnya, peringkat tersebut mencerminkan kuatnya dukungan dari pemerintah selaku pemegang saham pengendali, posisi usaha yang kuat di pembiayaan perumahan dan membaiknya kualitas aset perusahaan.

Asal tahu saja, perseroan memiliki komitmen untuk melakukan pembayaran angsuran Obligasi XIII Seri C Bank BTN Tahun 2009 senilai Rp27,5 miliar. Selain itu, BTN juga berencana menerbitkan saham baru melalui mekanisme secondary public offering rights issue. Target dana dari penerbitan saham ini mencapai Rp 2-3 triliun. "Rights issue itu berita bagus. Target kami Rp 2-3 triliun," kata Direktur Utama BTN Iqbal Latanro.

Rencana rights issue tersebut sudah mendapatkan persetujuan formal dari Menteri BUMN Dahlan Iskan. Nantinya, pasca rights issue kepemilikan saham pemerintah di BTN akan terdelusi dan pasca penerbitan rights issue perseroan akan memiliki CAR yang cukup 20%.

Dalam laporan kinerja 2011, BTN membukukan laba bersih di atas Rp 1 triliun. Per akhir Desember 2011, BTN meraih laba bersih Rp 1,1 triliun atau tumbuh 22,16% dari laba bersih tahun 2010 yang sebesar Rp 916 miliar. "Bank BTN serius mulai mengejar pertumbuhan laba dan aset. Langkah ini untuk memperbaiki posisi pada urutan yang lebih dalam 10 bank terbesar di Indonesia," kata Iqbal.

Saat ini, BTN berada pada posisi ke-10 dari deretan bank di Indonesia, berdasarkan jumlah aset. Kredit BTN per 31 Desember 2011 sebesar Rp 63,6 triliun, tumbuh 23,31% dibanding 31 Desember 2010 yang sebesar Rp 51,5 triliun. Adapun dana pihak ketiga yang dibukukan BTN per akhir tahun 2011 sebesar Rp 61,9 triliun. Dana pihak ketiga ini tumbuh 30,34% dari akhir tahun 2010 yang mencapai Rp 47,5 triliun. (bani)

 

 

BERITA TERKAIT

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

KEJU Bagikan Dividen Final Rp79,50 Miliar

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Mulia Boga Raya Tbk. (KEJU) memutuskan membagikan dividen final tahun buku 2023 sebesar…

BUMI Bukukan Laba Bersih US$67,6 Juta

Di kuartal pertama 2024, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) membukukan laba bersih senilai US$67,6 juta atau setara Rp1,09 triliun (kurs…

BERITA LAINNYA DI

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

KEJU Bagikan Dividen Final Rp79,50 Miliar

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Mulia Boga Raya Tbk. (KEJU) memutuskan membagikan dividen final tahun buku 2023 sebesar…

BUMI Bukukan Laba Bersih US$67,6 Juta

Di kuartal pertama 2024, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) membukukan laba bersih senilai US$67,6 juta atau setara Rp1,09 triliun (kurs…