Pembiayaan Proyek Lewat SBSN Capai Rp28,43 Triliun

 

 

 

NERACA

 

Jakarta - Kementerian Keuangan mencatat nilai pembiayaan proyek melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada 2019 mencapai Rp28,43 triliun atau meningkat dari alokasi pada 2018 yang sebesar Rp22,53 triliun. "Kami berjanji akan terus meningkatkan jumlah proyek dan jumlah anggaran yang dibiayai oleh SBSB ini sehingga dampak positif makin bisa ditingkatkan," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani di Gedung Dhanapala Jakarta, Jumat (21/12).

Sri Mulyani menjelaskan bahwa volume SBSN meningkat setiap tahun. SBSN pada 2015 mencapai Rp7,1 triliun kemudian direncanakan menjadi Rp28,43 triliun di 2019. "Kalau dibandingkan total belanja di 2019 yang sebesar Rp400 triliun untuk proyek infrastruktur, (SBSN) itu memang kecil. Tetapi kalau bagus, maka porsinya bisa ditambah dan memperbanyak pasar SBSN di dalam negeri," kata Menkeu.

Alokasi pembiayaan proyek SBSN 2019 akan ditujukan bagi tujuh kementerian dan lembaga yaitu Kementerian Perhubungan, Kementerian Agama, Kementerian PUPR, Kementerian LHK, Kementerian Ristekdikti, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Badan Standardisasi Nasional (BSN).

Cakupan proyek SBSN pada 2019 mencapai 619 proyek di 14 sektor yang tersebar di 34 provinsi. Terdapat lima sektor utama pembiayaan proyek SBSN 2019, yaitu perkeretaapian, bina marga, sumber daya air, pendidikan dan keagamaan. Kementerian Agama mendapatkan jumlah proyek terbanyak yaitu 325 proyek di 2019 yang sebagian besar merupakan proyek pembangunan dan rehabilitasi gedung balai nikah dan manasik haji senilai Rp189,30 miliar.

Rincian beberapa proyek SBSN 2019 antara lain 180 proyek infrastruktur pengendalian banjir dan lahar, pengelolaan bendungan dan embung, serta pengelolaan drainase utama perkotaan pada Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian PUPR dengan nilai pembiayaan Rp9 triliun. Terdapat pula 82 proyek infrastruktur jalan dan jembatan pada Direktorat Jenderal Bina Marga pada Kementerian PUPR dengan nilai pembiayaan Rp7,84 triliun.

Kemudian, 15 proyek infrastruktur transportasi pada Kementerian Perhubungan dengan nilai Rp7,99 triliun, termasuk penyelesaian infrastruktur perkeretaapian Trans Sulawesi (Parepare-Makassar) dan Jalur Ganda Selatan Jawa, dan pengembangan sarana perkeretaapian Trans-Sumatera.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi SBSN yang disalurkan kepada proyek pemerintah. "Apa yang dibuat oleh Kemenkeu sangat baik karena kami perencanaan harus firm dan tanahnya sudah ada, sehingga proyek itu dipastikan akan berjalan dengan baik," ujar dia.

SBSN diterbitkan untuk secara langsung membiayai kegiatan atau proyek pemerintah tertentu yang telah dialokasikan dalam APBN (earmarked). Manfaatnya antara lain meningkatkan kemandirian dalam pembiayaan pembangunan nasional dan mendukung percepatan pembangunan proyek infrastruktur dan proyek strategis lainnya.

Proyek tidak ditujukan untuk menghasilkan pendapatan, sehingga pembayaran pokok dan imbalan tidak berasal dari pendapatan proyek tersebut, namun berasal dari penerimaan umum pemerintah dan dialokasikan tiap tahun pada APBN.

 

BERITA TERKAIT

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…