Jokowi Adalah Cerminan Kepemimpinan Indonesia - Narasi Indonesia Maju Sangat Relevan dan Kokoh Dalam Pijakan Historis

Jokowi Adalah Cerminan Kepemimpinan Indonesia

Narasi Indonesia Maju Sangat Relevan dan Kokoh Dalam Pijakan Historis

NERACA

Jakarta - Menjelang akhir tahun dimana menjadi momentum untuk melakukan evaluasi dan memantapkan jalan kemenangan Jokowi-KH Ma’ruf Amin, Sekretaris Tim Kampanye Paslon 01, Hasto Kristiyanto menyerukan agar tetap fokus pada narasi Indonesia Maju.

“Narasi Indonesia Maju sangat relevan dan memiliki pijakan historis kuat. Indonesia seharusnya dibangun dengan rasa percaya diri, bukan dengan pikiran negatif seperti menyamakan Indonesia sama dengan negara miskin Haiti, Rwanda dll, dan ancaman bubar. Berbagai narasi dari kubu sebelah termasuk pengalaman fitnah dan hoax tidak perlu ditanggapi,” kata dia dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (26/12).

“Apalagi terkait isu agama, kita percaya penuh pada ke-Islaman Pak Jokowi dan KH Ma’ruf Amin,” jelas Hasto.

Ia memaparkan, ke-Islaman Pak Jokowi dan KH Ma’ruf Amin tentu dijabarkan dalam hati yang baik, perbuatan baik; hati yang menerangi penuh welas asih dan rasa bangga pada bangsanya; KeIslaman yang membawa damai, menentramkan dan menghadirkan Islam sebagai Rahmatan Lil’ alamin. Mata hati itulah instrumen yang dipakai.

“Apa yang saya sampaikan tadi adalah kesimpulan dari pertemuan dengan KH Abuya Muhtadi Dimyathi di mana Beliau menitipkan saudaranya KH Ma’ruf Amin agar diperjuangkan dengan semangat 45,” jelas Hasto, memaparkan hasil safari politik di Banten pekan lalu. 

Demikian halnya pesan KH Matin Syarkowi, Hasto mengatakan, semua dalam frekuensi yang sama tentang Islam yang membawa damai di mana Pak Jokowi dan KH Ma’ruf Amin itu sangat Islami.

Menjelang tutup tahun 2018, Hasto mengatakan agar sebaiknya seluruh masyarakat melakukan perenungan dengan mata hati bahwa pemilu itu sarana mencari pemimpin.

“Menjadi pemimpin bangsa yang begitu beragam dari Sabang sampai Merauke itu memerlukan kebesaran jiwa, bukan sebaliknya tampil emosional dan menyederhanakan kepemimpinan nasional hanya urusan tafsiran harga makanan pokok semata. Kita mencari pemimpin dengan rekam jejak, program dan prestasi yang jelas dan yang sudah teruji tahan terhadap fitnah," kata Hasto memaknakan refleksi kepemimpinan nasional akhir tahun.

Kepada seluruh tim kampanye, para jubir, para relawan, Hasto mengingatkan pesan Jokowi dan Ma’ruf Amin agar kita tidak terpancing oleh strategi dan narasi kampanye Prabowo tersebut.

“Kalau tidak percaya, setiap ketemu rakyat, coba tanyakan apa keberhasilan Pak Prabowo? Bertanya kalau perlu kasih hadiah, pasti itu pertanyaan yang tidak mudah di jawab oleh masyarakat. Karena itu, kita setia pada jalan kita, jalan Jokowi untuk semua; jalan yang positif; jalan tanpa fitnah dan hoaks; jalan dengan prestasi nyata," ujar Hasto.

“Terlebih dengan sosok Ma'ruf yang bijaksana dan mendampingi Pak Jokowi, KH Ma’ruf Amin. Kedua Beliau adalah cermin kepemimpinan Indonesia Raya,” tambah dia. Mohar

 

BERITA TERKAIT

Grab Raih Sertifikat Kepatuhan Persaingan Usaha

NERACA Jakarta - Grab Indonesia menjadi perusahaan berbasis teknologi pertama penerima sertifikat penetapan program kepatuhan persaingan usaha menurut Komisi Pengawas…

KPK: Anggota Dewan Harus Mewariskan Budaya Antikorupsi

NERACA Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron mengatakan anggota dewan harus mewariskan budaya antikorupsi. “Tantangan terbesar…

KPPU: Skema Denda di UU Cipta Kerja Guna Beri Efek Jera

NERACA Jakarta - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengatakan skema denda yang diatur dalam Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) bertujuan…

BERITA LAINNYA DI Hukum Bisnis

Grab Raih Sertifikat Kepatuhan Persaingan Usaha

NERACA Jakarta - Grab Indonesia menjadi perusahaan berbasis teknologi pertama penerima sertifikat penetapan program kepatuhan persaingan usaha menurut Komisi Pengawas…

KPK: Anggota Dewan Harus Mewariskan Budaya Antikorupsi

NERACA Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron mengatakan anggota dewan harus mewariskan budaya antikorupsi. “Tantangan terbesar…

KPPU: Skema Denda di UU Cipta Kerja Guna Beri Efek Jera

NERACA Jakarta - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengatakan skema denda yang diatur dalam Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) bertujuan…