NERACA

Jakarta – Ekspansi bisnis PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) cukup agresif, setelah menguasai 51% saham PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) berikutnya perseroan akan kembali mengakuisisi 51% saham PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk (GHON). Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin disebutkan, TBIG akan menawarkan sebanyak 51.942.360 lembar saham atau setara 9,44% dari total modal ditempatkan dan disetor PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk (GHON). Hal itu sebagai kewajiban setelah menguasai 51% saham GHON.

Rencananya, TBIG menyiapkan Rp70,122 miliar untuk menawarkan sebanyak 51.942.360 lembar saham atau 9,44% saham GHON, dengan harga penawaran wajib Rp1.350 per lembar saham. Adapun periode penawaran tender mulai tanggal 21 Desember 2018 hingga 21 Januari 21 Januari 2019. Selanjutnya akan dibayarkan kepada investor pada tanggal 1 Februari 2018.

Adapun perusahaan efek yang ditunjuk untuk memfasilitasi tender offer ini adalah PT Indo Premier Sekuritas. Setelah menjadi pemegang saham pengendali, rencananya, TBIG akan mengembangkan kegiatan usaha GHON dan mengintegrasikan jaringan anjungan telekomunikasi perseroan dan GHON. Dalam kesempatan ini, TBIG juga memastikan GHON tetap menjadi perusahaan terbuka dan tercatat di papan perdagangan BEI. Sehingga perseroan dalam dua tahun mendatang wajib melakukan penjualan kembali saham yang di peroleh saat tender offer.

Adapun setelah tender offer, perseroan memiliki 80% lebih saham GHON, sehingga saham masyarakat yang beredar lebih dari 20%. Sebelumnya, TBIG menelan investasi sebesar Rp 127,3 miliar untuk mengakuisisi 19,79% saham GHON. Perseroan menjelaskan, tujuan utama perubahan pengendalian di dalam GHON disebabkan oleh kedua perseroan yang memiliki lini usaha yang sama, sehingga kebijakan sama yang diberlakukan dapat menghasilkan sinergi yang lebih optimal. Selain itu, laporan keuangan GHON per tanggal 1 Oktober 2018 dapat dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan TBIG.

Pemberi kuasa perubahan pengendalian tersebut disetujui dan diserahkan oleh Rudolf Parningotan yang memiliki 54,88% saham GHON, Hotma Linda Ebigail yang memiliki 8,66% saham GHON serta PT Gihon Nusantara Tujuh (7,22%). Saat ini GHON bergerak di bisnis penyewaan menara kepada operator telekomunikasi. Beberapa penyewa ini, di antaranya XL Axiata, Telkomsel, Indosat, Hutchinson, Smartfren, Sampoerna, First Media, dan Internux.

Tahun ini, GHON menyiapkan belanja modal (capex) sekitar 15% dari nilai aset menara saat ini. Sampai Desember lalu, setidaknya GHON sudah mengoperasikan 491 menara dengan 212 kolokasi. Sementara di kuartal tiga 2018, Tower Bersama Infrastructure berhasil meraih pendapatan sebesar Rp3,16 triliun atau naik 6,39% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp2,97 triliun.

Perseroan juga berhasil mencatat  Earning Before Interest Tax Depreciation Amortization (EBITDA) hingga kuartal tiga 2018 sebesar Rp2,731 triliun. Jika pencapaian triwulan ketiga ini disetahunkan, maka total pendapatan dan EBITDA Perseroan mencapai Rp4,357 triliun dan Rp3,753 triliun. Sementara laba bersih yang diraih hingga Sembilan bulan pertama 2018 sebesar Rp623,45 miliar turun dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp650,14 miliar.