NERACA

Jakarta –Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) mengakuisisi aset PT Matrikstama Andalan Mitra dan PT Romi Violeta melalui anak usahanya, PT Alderon Pratama Indonesia,”Alderon Pratama telah melakukan transaksi pembelian aset dan bisnis perusahaan perdagangan barang interior dan arsitektural Matrikstama dan Romi Violeta pada tanggal 18 Desember 2018," kata Lenggana Linggawati, Sekretaris Perusahaan IMPC dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Nilai transaksi akuisisi ini mencapai Rp 44,77 miliar. Sumber pembiayaan pembelian ini berasal dari pinjaman kas IMPC kepada Alderon Pratama. Alderon Pratama mengambil alih barang persediaan, deposit yang dibayarkan kepada supplier, aset bergerak, aset tidak berwujud dari bisnis, hak kepemilikan atas domain internet, daftar pelanggan, hak keagenan dan distribusi dan goodwill dari Matriks. Sementara dari Romi, Alderon mengambil alih barang persediaan.

Jika nantinya ada penyesuaian harga, khususnya yang berkaitan dengan barang persediaan, akan dilakukan dalam waktu tidak melebihi tanggal 28 Februari 2019. Matrikstama Andalan Mitra dan Romi Violeta tidak memiliki hubungan afiliasi dengan IMPC. Matriktama adalah perusahaan yang menjalankan kegiatan usaha bidang perdagangan barang interior dan arsitektur. Sedangkan Romi menjalankan kegiatan usaha sebagai produsen dan pengekspor furnitur.

Sebelumnya, PT Impack Pratama Industri Tbk memberikan pinjaman pada anak usaha PT Alderon Pratama Indonesia. Disebutkan, sumber dana pinjaman berasal dari kas perseroan sebesar Rp 60 miliar untuk jangka waktu 31 Desember 2018 sampai 31 Desember 2021 dengan tingkat bunga pinjaman 10% per tahun.

Kata Lenggana Linggawati, pencairan pinjaman akan dicairkan secara sekaligus atau bisa juga secara bertahap dengan pemberitahuan tiga hari sebelumnya dan dalam jangka satu minggu sebelum hutang piutang berakhir, Alderon Pratama Indonesia tidak lagi dapat menambah pinjaman. Tahun ini, perseroan menargetkan pendapatan tumbuh 19% atau sebesar Rp 1,4 triliun dibandingkan tahun lalu. Selain itu, pendapatan ditargetkan tumbuh 19%, perseroan juga membidik laba bersih sekitar 8% dari pendapatan tersebut. Itu artinya perseroan berharap laba bersih di 2018 sebesar Rp 112 miliar atau naik 28% dibandingkan laba bersih tahun 2017.

Janto Salim, Direktur Pemasaran IMPC pernah bilang, beberapa strategi guna meraih capaian tersebut. Salah satunya ialah penguatan bisnis utama perseroan di roofing dan building material.”Kami ingin bisnis utama tersebut mampu menyumbang 96% bagi perseroan," ungkapnya.

Adapun lini bisnis real estate masih diperkirakan stagnan mengingat pasar properti cenderung melemah belakangan ini. Selain itu, perseroan juga akan agresif lagi untuk mencari agen penjualan di daerah-daerah. Disamping itu, perseroan berusaha memperlebar pasarnya ke beberapa kota baru di luar Pulau Jawa seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan lainnya.”Seperti produk rangka dan atap polycarbonate yang banyak digunakan untuk rumah kaca dan peternakan saat ini,” kata Janto