Merck Revisi Dividen Jadi Rp 1,149 Triliun

NERACA

Jakarta –Emiten farmasi, PT Merck Tbk (MERK) menurunkan total dividen interim 2018 dari Rp1,46 triliun menjadi Rp1,149 triliun sebagai bagian pertimbangan arahan Bursa Efek Indonesia (BEI). Pasalnya, BEI meminta MERK untuk menjalankan prinsip kehati-hatian.

Direktur Keuangan MERK, Bambang Nurcahyo mengatakan, pertimbangan BEI itu dasarkan catatan laporan keuangan per tanggal 30 November 2018 bahwa laba bersih perseroan tercatat sebesar Rp1,202 triliun.”Sehingga disarankan, dividen interim tidak lebih dari laba bersih yang tercatat saat ini yakni Rp1,202 triliun,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Dia menambahkan, total dividen interim yang akan dibagikan pada tanggal 28 Desember 2018 masih melebihi laba bersih perseroan sekitar Rp1,2 triliun. Keputusan ini masukan yang sangat baik dari bursa sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan perseroan terima. Padahal, jelas dia, rencana semula perseroan akan membagikan total dividen sebesar Rp1,46 triliun sudah selaras dengan pasal 72 Undang-Undang Perusahaan Terbatas nomor 40 tahun 2017.”Jumlah kekayaan bersih perseroan sebesar Rp1,7 triliun dan bila dikurangi dividen interim sebesar Rp1,46 triliun masih lebih besar dari jumlah modal yang ditempatkan sebesar Rp22,4 miliar,” kata dia.

Dengan demikian, pemegang saham MERK pada tanggal 20 Desember akan mendapatkan Rp2.565 per lembar saham. Sedangkan sebelumnya direncanakan sebesar Rp3.260 per lembar saham. Sampai dengan November 2018, PT Merck Tbk membukukan pertumbuhan laba 563,84% sejalan dengan adanya laba penjualan aset tetap senilai Rp1,45 triliun. Merck melaporkan telah mengantongi penjualan Rp1,10 triliun sepanjang periode tersebut. Pencapaian itu naik 1,54% dari Rp1,08 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, beban pokok penjualan perseroan naik lebih tinggi sepanjang Januari 2018-November 2018. Tercatat, beban pokok penjualan naik 5,88% dari Rp523,78 miliar menjadi Rp554,56 miliar. Per November 2018, perseroan mengantongi laba penjualan aset tetap Rp1,46 triliun. Kondisi itu melesat tajam dibandingan dengan periode yang sama tahun lalu Rp914,63 juta. Dengan demikian, laba yang dikantongi perseroan meroket 563,84% secara tahunan per November 2018. Jumlah yang dikantongi naik dari Rp181,12 miliar menjadi Rp1,20 triliun.

Corporate Secretary Merck, Melisa Sandrianti pernah bilang, dana dari penjualan segmen usaha consumer health telah masuk ke kantong perseroan. Nilai transaksi saat penutupan yakni senilai Rp1,39 triliun. Perseroan juga telah menentukan rencana penggunaan dana yang didapatkan. MERK akan membagikan dividen Rp2.565 per saham atau total Rp1,14 triliun yang dibayarkan pada 28.

 

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…