Organda Keluhkan - Belum Ada Keberpihakan ke Transportasi Massal

NERACA

Jakarta----Pemerintah diminta lebih berpihak kepada pengusaha moda transportasi umum sebagai transportasi massal guna menekan kemaceten lalulintas dan meningkatkan efisiensi penggunaan BBM.  "Indonesia adalah negara besar yang jumlah penduduknya juga terbesar ketiga di dunia. Dengan kondisi seperti ini moda transportasi yang paling tepat adalah transportasi umum sebagai transportasi massal," kata Ketua Umum DPP Organda Eka Sari Lorena Soerbakti pada diskusi "Keselamatan Transportasi Angkutan Darat, Tanggung Jawab Siapa" di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Kamis.

Menurut Eka Sari, selama ini pemerintah tidak berpihak kepada pengusaha moda transportasi umum yang menyediakan transportasi massal, tapi malah lebih berpihak kepada kendaraan pribadi terutama kendaraan beroda dua.

Dampaknya, kata Eka Sari, pertumbuhan kenadaraan pribadi yang tajam menyebabkan kemacetan lalulintas dan konsumsi BBM yang cukup banyak.  "Di satu sisi pemerintah menyerukan agar melakukan penghematan BBM, tapi di sisi lain pertumbuhan kendaraan pribadi sangat tinggi," katanya.

Pemerintah, lanjutnya,  seharusnya membantu pengusaha moda transprotasi umum sebagai penyedia transportasi massal, guna merealisasikan seruannya yak ni penghematan BBM dan agar arus lalulintas di kota-kota besar tidak terlalu padat.

Menurut dia, banyaknya kendaraan umum tidak laik jalan yang tetap beroperasi di jalan raya karena adanya ketidakseimbangan antara harga bus dan biaya operasional dengan penerimaan yang diperoleh sopir maupun pemilik bus.  Sebagai contoh, bus kota di Jakarta, seperti Metromini dan Kopaja harganya sekitar Rp450 juta per unit tapi penghasilan sopir maupun pemiliknya minim, sehingga sulit untuk memelihara kendaraannya selalu dalam kondisi laik.  "Ongkos Metromini dan Kopaja cuma Rp2.000 per penumpang tapi harus menutupi biaya operasional dan kredit ke dealer yang cukup mahal," ujarnya

Pada kesempatan tersebut, Eka Sari mengimbau agar pemerintah lebih memperhatikan pengusaha moda transportasi darat, bukannya mempersulit dengan memudahkan kepemilikan kendaraan roda dua.

Sementara itu, Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa DPR RI, Marwan jakfar menilai, banyaknya kecelakaan lalulintas pada moda transportasi darat karena adanya kendaraan yang tidak laik jalan serta pengemudi yang kurangf disiplin.  "Ini terjadi karena pengawasan dari pemerintah masih lemah," kata Marwan.

Menurut dia, banyaknya kecelakaan lalulintas transportasi darat yang sering disalahkan adalah pengemudi kendaraan umum atau pengemudi kendaraan yang menyebabkan kecelakaan.  **cahyo

 

BERITA TERKAIT

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival NERACA Jakarta - Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), setiap tahun ada 23-48…

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival NERACA Jakarta - Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), setiap tahun ada 23-48…

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…