Menanti Kebijakan The Fed - Sikap Wait And See Investor Tekan IHSG

NERACA

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (18/12) ditutup melemah seiring aksi tunggu investor terhadap kebijakan bank sentral AS (the Fed). IHSG ditutup melemah sebesar 7,43 poin atau 0,12% menjadi 6.081,86. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 7,43 poin atau 0,04% menjadi 970,73,”Pergerakan IHSG terseret sentimen negatif eskternal, investor saat ini cenderung melakukan 'wait and see' mengantisipasi kebijakan moneter the Fed terkait suku bunganya," kata Kepala Riset PT Paramitra Alfa Sekuritas, Kevin Juido di Jakarta,kemarin.

Kendati demikian, menurut dia, pelemahan IHSG relatif terbatas seiring dengan investor lokal yang mulai melakukan aksi beli sehingga menahan pelemahan IHSG lebih dalam.”Aksi jual investor asing hari ini cukup tinggi dibandingkan Senin kemarin (17/12). Artinya, investor lokal melakukan aksi beli, hal itu dikarenakan ekonomi kita relatif masih bagus," tuturnya.

Berdasarkan data BEI, investor asing membukukan jual bersih sebesar Rp947,4 miliar. Sementara pada perdagangan kemarin (17/12) sebesari Rp405,6 miliar. Pada perdagangan selanjutnya, IHSG masih akan bervariasi karena sentimen eksternal, sementara dari dalam negeri sentimennya relatif kondusif. Sementara itu tercatat, frekuensi perdagangan saham kemarin sebanyak 373.312 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 14,54 miliar lembar saham senilai Rp10,72 triliun. Sebanyak 168 saham naik, 216 saham menurun, dan 141 saham tidak bergerak nilainya.
Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei ditutup melemah 391,43 poin (1,82%) ke 21.115,44, indeks Hang Seng melemah 273,73 poin (0,05%) ke 26.087,98, dan indeks Strait Times melemah 68,71 poin (2,21%) ke posisi 3.045,54. Pada pembukaan perdagangan, IHSG dibuka melemah 33,07 poin atau 0,54% menjadi 6.056,23. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 8,25 poin atau 0,85% menjadi 962,90.”Minimnya insentif positif bagi pasar baik eksternal maupun domestik menyebabkan pasar saham dunia, termasuk IHSG melambat," kata Kepala Riset Valbury Sekuritas, Alfiansyah.

Dia mengemukakan sentimen negatif yang beredar berkenaan dengan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China menjadi sentimen utama yang memicu tekanan di pasar saham.

BERITA TERKAIT

Peduli Bumi, Acer Indonesia Tanam 1.500 Mangrove

Dalam rangka merayakan hari jadi perjalanan 25 tahun Acer di Indonesia dan juga bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan pada…

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Peduli Bumi, Acer Indonesia Tanam 1.500 Mangrove

Dalam rangka merayakan hari jadi perjalanan 25 tahun Acer di Indonesia dan juga bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan pada…

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…