Lindungi Investor Ritel - I-Suite Diterapkan Kuartal Dua 2019

NERACA

Jakarta – Semangat untuk menciptakan transparansi di pasar modal dan melindungi investor, dibuktikan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) yang berencana mewajibkan kepada semua anggota bursa (AB) untuk menerapkan i-suite atau ‘tato’ pada kode saham-saham bermasalah pada kuartal II 2019. Hal tersebut dimaksudkan untuk melindungi investor ritel. “Kami akan wajibkan tampilan i-suite pada aplikasi 22 AB yang memiliki wahana perdagangan elektronik,” kata Direktur Teknologi dan Manajemen Risiko BEI, Fithri Hadi di Jakarta, kemarin.

Lebih lanjut, dia mengatakan, pada tahap awal penerapan i-suite dimulai dari tampilan portal Bursa Efek Indonesia dan lima anggota bursa serta beberapa portal penyedia data pasar modal, misalnya IMQ, Bloomberg dan IQ plus. Dirinya menambahkan, rencana tersebut secara prinsip telah mendapat persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan akan diterapkan dalam waktu dekat ini.”Pada tahap awal akan di tampilkan di portal bursa, setelah itu pada bulan Januari 2019 akan live di lima AB dan beberapa portal penyedia data pasar modal,”tuturnya.

Lebih jauh, kata Hadi, pihaknya juga akan mewajibkan AB untuk menampilkan 'tato' pada kode saham bermasalah pada aplikasi transaksi. Nantinya, BEI minta AB juga menampilkan 'tato' pada saham bermasalah saat investor akan membeli atau menjual saham tersebut, ini sebagai peringatan bagi investor sebelum mengambil keputusan investasi.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna pernah bilang, sistem i-suite akan memberikan tanda kepada setiap saham yang ada di data 'feed'.”Setiap 'ticker' saham nantinya berisi 'link' yang memberikan informasi tentang informasi negatif emiten itu, ada seperti notasi khusus nantinya pada saham emiten bermasalah," ujarnya.

Disampaikannya, terdapat beberapa kriteria dalam menerapkan i-suite.  Pihaknya BEI mencatat ada tujuh kriteria perusahaan yang akan ditempelkan notasi i-suite. Ketujuh notasi tersebut antara lain, emiten yang terlambat memberikan laporan keuangan, emiten yang ekuitas atau modalnya negatif, emiten yang pendapatannya nol dan emiten yang opini laporan keuangan tidak menyatakan pendapat. Kemudian ada emiten yang opini laporan keuangan tidak sesuai dengan standar akuntansi keuangan, emiten yang opini laporan keuangan tidak ada disclaimer, tidak menyatakan pendapat, emiten yang sedang dalam proses dalam Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) dan emiten yang sedang dalam proses pailit.

Presiden Direktur PT Lotus Andalan Sekuritas, Wientoro Prasetyo menyambut baik kebijakan tersebut. Penerapan notasi i-suite belum dilihat akan berpengaruh signifikan terhadap transaksi. Namun menurut Wientoro, selama kriteria untuk penentuan notasi sesuai dengan aturan dan sewajarnya, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.”Kalau itu jelas, semua terbuka dan transparan, saya rasa semua baik-baik aja ya," ujarnya.

Ditambahkannya, mungkin dampak penerapan i-suite akan lebih terlihat lebih ke akuntabilitas dari bursa itu sendiri."Kalau misalnya ada saham-saham yang diberikan sticker khusus itu, ya supaya masyarakat juga lebih aware aja," ungkap Wientoro.

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…