Antam Siapkan Capex Rp3,4 Triliun di 2019

NERACA

Jakarta - Tahun depan, PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) bakal menganggarkan dana belanja modal (Capital Expenditure/Capex) sebesar Rp3,4 triliun. “Capex Rp3,4 triliun untuk beberapa proyek smelter sebagian besar karena kalau yang di Tanjung Buli 13,5 ton itu. Selain itu, smelter untuk kegiatan rutin maintenance,”kata Direktur Utama PT Aneka Tambang (Persero) Tbk, Arie Prabowo Ariotedjo di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, mayoritas dana tersebut akan dialokasikan perseroan untuk proyek smelter perseroan dan belanja rutin yang dilakukan tiap tahun. Menurutnya, dana tersebut akan dianggarkan dari kas internal perusahaan yang masih sekitar Rp6 triliun. Namun, tidak menutup kemungkinan perseroan akan mencari dana dari eksternal. “Mungkin nanti untuk penyetoran akan cari dana financing untuk smelter grade alumina. Kebutuhan 850 juta dolar, kalau antam 30%, equity 30% kan 10% itu sekitar Rp1 triliun. Dananya dari kas atau perbankan," jelasnya. 

Kuartal tiga 2018, Antam mencatat laba bersih sebesar Rp 631,12 miliar, atau tumbuh signifikan 290% dibandingkan periode yang sama 2017 yang merugi Rp 331,47 miliar. Naiknya penjualan menjadi pemicu lonjakan laba perusahaan tambang mineral pelat merah itu. Disebutkan, penjualan bersih Antam pada sembilan bulan pertama 2018 tercatat sebesar Rp 19,95 triliun, tumbuh 187% dibandingkan penjualan periode yang sama 2017 Rp 6,96 triliun.

Kemudian laba usaha hingga kuartal III-2018 mencapai Rp 1,93 triliun, atau tumbuh signifikan 732% dibandingkan perioe yang sama 2017 mencapai Rp 232,89 miliar. Adapun Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) naik 96% menjadi Rp 2,14 triliun dibandingkan kuartal III-2017 sebesar Rp 1,09 triliun. Adapun nilai kas dan setara kas sebesar Rp 5,81 triliun. Peningkatan profitabilitas juga didukung tingkat efisiensi yang tercatat sebesar Rp 15,67 miliar pada kuartal III-2018 atau 97% dari target efisiensi tahun 2018. Hingga kuartal III-2018. Antam mencatat volume produksi feronikel 19.264 ton nikel dalam feronikel (TNi), naik 21 persen dibandingkan sembilan bulan pertama 2017 sebesar 15.813 TNi.

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…