Danai Pembangunan Pabrik - Chandra Asri Kantungi Pinjaman US$ 170 Juta

NERACA

Jakarta – Ekspansi bisnis PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) terus agresif. Apalagi, bisnis perseroan makin leluasa setelah fasilitas fasilitas kredit ekspor tanpa jaminan senilai US$170 juta dengan durasi 8 tahun. Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin, perseroan mendapatkan fasilitas kredit ekspor tersebut dari The Japan bank for International Cooperation (JBIC) dan BNP Paribas Cabang Tokyo. Selain itu, Nippon Export and Investment Insurane (NEXI) akan memberikan perlindungan asuransi untuk tranche dari BNP Paribas Cabang Tokyo.

Erwin Ciputra, Presiden Direktur Chandra Asri Petrochemical menyampaikan, perseroan mengapreisiasi kepercayaan pihak-pihak tersebut untuk memberikan fasilitas kredit ekspor tanpa jaminan. Fasilitas tersebut akan digunakan perseroan untuk merealisasikan rencana-rencana ekspansi.”Kami akan menggunakan fasilitas tersebut untuk membiayai pembangunan pabrik polietilena baru berkapasitas 400.000 ton per tahun. Nilai investasi total pabrik tersebut yaitu US$380 juta dan pembangunannya sedang berlangsung,”ujarnya.

Erwin menyampaikan kontrak Engineering, Procurement, and Construction (EPC) pabrik tersebut diserahkan perseroan kepada Toyo Engineering Group (TOYO) pada Agustus 2017. Hingga saat ini, konstruksi pabrik tersebut telah berjalan sekitar 80%. Operasional pabrik direncanakan pada kuartal IV/2019. Pabrik baru tersebut akan menghasilkan High Density Polyethylene (HDPE), Linear Low Density Polyethylene (LLDPE), dan Metallocene LLDPE (mLLDPE).

Setelah dioperasikan, total kapasitas polietilena Chandra Asri Petrochemical menjadi 736.000 ton per tahun.“Permintaan pasar polietilena di Indonesia saat ini diperkirakan sekitar 1,4 juta ton per tahun dan akan terus tumbuh seiring dengan pertumbuhan ekonomi negara. Pabrik ini akan menyediakan sumber tambahan pasokan domestik untuk produk polietilena, sehingga berkontribusi menybtitusi impor dan mengurangi arus keluar valas,” kata Erwin.

Di kuartal tiga 2018, perseroan mencatatkan penurunan 30,4% laba bersih menjadi US$ 174,59 juta atau Rp 2,63 triliun (kurs Rp 15.100/US$) dibandingkan dengan laba bersih pada periode yang sama tahun lalu senilai US$ 250,6 juta. Direktur Perseroan Suryandi, menjelaskan hal ini disebabkan oleh margin kimia yang lebih rendah ditambah dengan volume penjualan yang lebih rendah terutama karena kegiatan pemeliharaan terjadwal dan pengerjaan tie-in untuk menambah kapasitas.

Namun, hal ini diimbangi oleh pendapatan bersih perseroan yang tumbuh 9,1% menjadi US$ 1,96 miliar dibandingkan dengan kuartal III tahun lalu senilai US$ 1,79 miliar. Pendapatan tertinggi berasal dari penjualan polyolefins yang tumbuh 27,8% year on year (YoY) menjadi US$ 902,7 juta. Sedangkan penjualan produk olefins naik 5,3% year on year (YoY) menjadi US$ 596,4 juta.”Secara umum, di tengah meningkatnya harga bahan baku, kami dapat merealisasikan harga penjualan rata-rata yang lebih tinggi year on year (YoY) yang sedikit meringankan beban pokok pendapatan perseroan," ujar Suryandi.



BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…