Adira Bagikan Hasil Sukuk Rp 7,77 Miliar

NERACA

Jakarta - Perusahaan pembiayaan kendaraan, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) membagikan hasil sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Adira Finance Tahap II Tahun 2018 senilai total Rp 7,77 miliar dari tiga seri sukuknya. Informasi tersebut disampaikan perseroan seperti di kutip dalam laman PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), kemarin.

Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Adira Finance Tahap II Tahun 2018 Seri A memiliki bagi hasil Rp 6,084 miliar, kemudian Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Adira Finance Tahap II Tahun 2018 Seri B memiliki bagi hasil Rp 1,147 miliar. Terakhir, Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Adira Finance Tahap II Th 2018 Seri C yang memberikan bagi hasil sebesar Rp 543,75 juta.

Tanggal penentuan pemegang sukuk yang berhak menerima pembayaran bagi hasil sukuk (recording date) jatuh pada 17 Desember 2018. Sementara tanggal pembayaran bagi hasil dilakukan pada 21 Desember 2018 mendatang. Sebagai informasi di kuartal tiga 2018, Adira Finance membukukan laba bersih tumbuh 24% year-on-year (yoy) menjadi Rp1,35 triliun. Pada periode Januari – September 2018 Adira Finance mencatat pertumbuhan pembiayaan baru Rp28,2 triliun, naik 19%  dibandingkan dengan tahun lalu sebesar Rp23,6 triliun.

Pertumbuhan pembiayaan mobil dan motor memberi kontribusi terhadap pertumbuhan tersebut. Adira mencatat pertumbuhan pembiayaan mobil baru pada kuartal III/2018  naik 34% yoy menjadi Rp7,4 triliun. Pertumbuhan pembiayaan mobil baru berasal dari pertumbuhan mobil komersil yang naik sebesar 37%, dan mobil penumpang yang juga naik 22%. Adapun pembiayaan mobil bekas juga tumbuh 20%.   

Adapun pertumbuhan pembiayaan sepeda motor pada periode Januari – September 2018 juga mencatatkan pertumbuhan yang positif sebesar Rp1,03 triliun atau naik 20% yoy. Pertumbuhan ini cukup baik dibandingkan dengan tahun lalu yang cenderung flat. Direktur Keuangan Adira Finance, I Dewa Made Susila pernah bilang, mengatakan, 60% bisnis Adira Finance terkait dengan pembiayaan baru, sehingga penjualan wholesale atau penjualan pabrik ke dealer akan berdampak ke bisnis Adira Finance.

Sejauh ini menurutnya, penjualan kendaraan motor dan mobil menunjukan pertumbuhan yang positif. “Ada perbaikan penjualan kendaraan motor dan mobil, dimana keduanya tumbuh motor 9% [yoy] dan mobil 7% [yoy] itu cukup bagus,“ kata Dewa.

Dewa menjelaskan adapun sisanya atau sebesar 40% Bisnis Adira Finance berasal dari pembiayaan bekas dan multiguna, Hingga kuartal III, pembiayaan non-otomotif tercatat sebesar Rp1,8 triliun. Dewa menambahkan selain karena pertumbuhan pembiayaan baru, peningkatan laba bersih juga disebabkan oleh pengelolaan operasional perusahaan dan pengeloaan kredit bermasalah atau NPL.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…