Wisata Halal di 10 Destinasi Baru Indonesia

 

Oleh:  Bima Setyo Wicaksono, GenBI  UPN Veteran Jakarta

Sejak istilah wisata halal dikenalkan pada tahun 2015 di World Halal Tourism Summit (WHTS), kini wisata halal semakin menunjukkan daya tariknya. Wisata halal merupakan pariwisata yang dikemas dengan merujuk pada aturan-aturan islam. Uniknya, pariwisata ini tidak hanya dapat diikuti oleh mereka yang beragama Islam. Setiap orang dengan latar belakang apapun dapat merasakan dan mencoba menikmati pengalaman wisata halal.

Salah satu bentuk dari pelayanan ini adalah hotel yang tidak menyediakan makanan alkohol, layanan transportasi dalam pelaksanaan ibadah, pemberitahuan jika telah memasuki waktu shalat hingga kolam renang serta fasilitas spa yang terpisah untuk pria dan wanita.

Perkembangan wisata halal di Indonesia semakin bertumbuh dipengaruhi oleh faktor religius dari masyarakatnya. Dibuktikan oleh penelitian dari Aan Jaelani dengan pendekatan fenomenologis dalam Halal tourism industry in Indonesia potential and prospects tahun 2017, menyimpulkan bahwa wisata halal telah menjadi bagian dari industri pariwisata nasional. Hal ini juga didukung dengan peringkat Indonesia sebagai peringkat kedua kategori wisata halal versi Global Muslim Travel Index (GMTI) 2018. Seiring dengan perkembangan pariwisata halal, maka berbagai jenis wisata halal sedang mengalami metamorfosis yang membutuhkan perubahan modern mulai dari atraksi, hotel, hingga pemasaran.

Setiap perkembangan wisata halal dilakukan untuk mencapai 5 juta wisatawan halal di tahun 2019 dan memposisikan Indonesia sebagai pusat pariwisata halal dunia. Disisi lain, Indonesia juga memiliki target untuk mengenalkan 10 destinasi wisata baru di Indonesia yang disebut sebagai 10 destinasi Bali Baru. Pemerintah sengaja memberikan nama Bali Baru sebagai salah satu strategi promosi kepada wisatawan asing. Pemerintah berharap dengan pemberian nama Bali akan membawa 10 lokasi sukses seperti Bali, dikarenakan Bali mampu menarik 4 juta turis asing dalam setahun. 10 lokasi wisata baru ini terdiri dari Danau Toba, Borobudur, Bromo Tengger Semeru, Kepulauan Seribu, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Mandalika, Labuan Bajo, Wakatobi dan Morotai.

Dengan berbagai peluang sumber daya alam, daya saing harga dan prioritas kepariwisataan. Akan menjadi efektif apabila kedua target dapat dijalankan secara beriringan. Sehingga perencanaan tersebut dapat menimbulkan pembangunan yang bersinergi dengan membentuk suatu program khusus menggabungkan wisata halal dan 10 destinasi Bali Baru Indonesia. Dimana pemerintah berupaya untuk menjawab tiga permasalah yang sering terjadi secara bersamaan. Pertama, menyediakan layanan infrastruktur untuk wisata mancanegara seperti penunjuk jalan, peta informasi. Kedua, meningkatkan keamanan dan keselamatan dan ketiga, menyediakan layanan kesehatan dan menjaga kehigienisan ditempat hiburan. Ketiga hal diatas merupakan sebagian hal yang dapat membantu Indonesia meningkatkan indeks daya saing pariwisata di dunia.

Dalam menjalankan wisata halal, Indonesia juga masih menghadapi tantangan besar seperti ekosistem yang belum menunjang, cara pelayanan orang timur yang berbeda dan aktivitas promosi di timur tengah yang belum tinggi. Sehingga, menggabungkan kedua program dalam tahapan perencanaan pembangunan merupakan hal yang menarik. Inilah waktu yang tepat bagi Indonesia untuk mempersiapkan destinasi pariwisata yang aman, nyaman, menarik, mudah dicapai, berwawasan lingkungan dan mampu meningkatkan pendapat nasional, daerah serta masyarakat.

 

 

BERITA TERKAIT

Pembangunan IKN Terus Berlanjut Pasca Pemilu 2024

  Oleh: Nana Gunawan, Pengamat Ekonomi   Pemungutan suara Pemilu baru saja dilakukan dan masyarakat Indonesia kini sedang menunggu hasil…

Ramadhan Momentum Rekonsiliasi Pasca Pemilu

Oleh : Davina G, Pegiat Forum Literasi Batavia   Merayakan bulan suci Ramadhan  di tahun politik bisa menjadi momentum yang…

Percepatan Pembangunan Efektif Wujudkan Transformasi Ekonomi Papua

  Oleh : Yowar Matulessy, Mahasiswa PTS di Bogor   Pemerintah terus menggencarkan pembangunan infrastruktur di berbagai wilayah Papua. Dengan…

BERITA LAINNYA DI Opini

Pembangunan IKN Terus Berlanjut Pasca Pemilu 2024

  Oleh: Nana Gunawan, Pengamat Ekonomi   Pemungutan suara Pemilu baru saja dilakukan dan masyarakat Indonesia kini sedang menunggu hasil…

Ramadhan Momentum Rekonsiliasi Pasca Pemilu

Oleh : Davina G, Pegiat Forum Literasi Batavia   Merayakan bulan suci Ramadhan  di tahun politik bisa menjadi momentum yang…

Percepatan Pembangunan Efektif Wujudkan Transformasi Ekonomi Papua

  Oleh : Yowar Matulessy, Mahasiswa PTS di Bogor   Pemerintah terus menggencarkan pembangunan infrastruktur di berbagai wilayah Papua. Dengan…