Momentum Tahun Politik - BBJ Incar Transaksi Tumbuh 15% di 2019

NERACA

Jakarta – Momentum tahun politik di 2019, tidak membuat kekhawatiran bisnis perdagangan bursa komoditi ikut lesu. Namun demikian PT Bursa Berjangka Jakarta menargetkan pertumbuhan bisnis konservatif dengan target tumbuh 15% tahun depan.”Tahun ini, BBJ menargetkan pertumbuhan volume transaksi multirateral sebesar 1,2 juta lot. Beranti ini sama saja targetnya di 2019 sebesar 1,38 juta lot,”kata Direktur Utama, PT Bursa Berjangka Jakarta, Stephanus Paulus Lumintang di Jakarta, kemarin.

Adapun kontribusi target voleme transaksi BBJ di 2019 menekankan pada empat pasar utamanya. Pertama pasar perjangka kopi 507,933 lot. Kedua pasar berjangka emas 390.728 lot. Ketiga pasar berjangka olein 171.322 lot. Kempat pasar berjangka kakao 46.003. Sisanya berasal dari pasar komoditas lainnya.

Menurutnya, pada 2019 tidak terlalu berekspektasi banyak. Sebab, tahun depan adalah tahun politik, sehingga investor dinilai tidak terlalu banyak pergerakan di BBJ. Alasan lainnya karena banyaknya model investasi lain yang berkembang di Indonesia. Pada semester I tahun depan BBJ juga akan merilis pasar baru. Pertama, pasar berjangka emas syariah yang sudah diajukan dan tinggal menunggu tahap kuputusan akhir dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

Kedua, segera merilis pasar berjangka karet. Sebab, pasar ini berhubungan dengan dua negara produsen karet yakni Thailand dan Malaysia. Dimana ada potensi di pasar tersebut. Selain itu, jelang tutup tahun BBJ mengklaim target bisnis tahun ini sudah melewati target. Hal ini dibuktikan dengan perolehan kontrak transaksi multirateral yang positif.

Tengok saja, sepanjang Januari sampai dengan November 2018, tercatat jumlah transaksi multirateral sebanyak 1.212.354 lot. Adapun yang sudah direncanakan sebesar 1,2 juta lot. Disebutkan, kontribusi terbesar transaksi multirateral BBJ sampai dengan November 2018 berasal dari pasar emas yakni 43% atau setara 522.341 lot. Kedua disusul pasar kopi sebesar 39% sama dengan 468.502 lot. Ketiga berasal dari pasar olein yang menyumbang 14% atau setara 165.607 lot. Keempat adalah kontribusi pasar kakao sebanyak 5% sama saja 55.904 lot.

Kata Stephanus Paulus Lumintang, emas merupakan investasi komoditas global maka tak heran kontribusinya paling besar. Dirinya menegaskan, sektor emas cukup bervariasi ketimbang komoditas lain. Sehingga emas merupakan pasar investasi komoditas yang paling dekat dekat pelaku pasar. Sementara itu, untuk sektor kopi memang menjadi salah satu andalan BBJ.

Dia melihat kebutuhan pasar fisik Indonesia sekarang memang turun. Jumlah produksi di Indonesia berkurang.”Tetapi, bukan berarti penuruan produksi menyebabkan minat investasinya bekurang, ini tidak berkorelasi secara langsung,” katanya. Menurut Stephanus, BBJ berusaha mengajak masyarakat untuk berinvestasi yang berbasis berjangka khususnya pada sektor kopi. Karena sektor ini cukup menjanjikan mengingat Indonesia adalah salah satu produsen kopi terbesar di dunia.

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Aplikasi Travoy - Perjalanan Mudik Makin Terencana, Tenang dan Nyaman

Baru di pacu kecepatan 80 km dalam ruas tol Jagorawi, Toyota Avanza milik Abay (42) akselerasinya tidak lagi agresif. Padahal…

Peduli Bencana Alam di Jawa Timur - Uni Charm Donasikan Produk Higienis Bagi Korban

Bantu meringankan korban bencana gempa bumi di Jawa Timur, PT Uni Charm Indonesia Tbk memberikan donasi kepada salah satu wilayah…

Dampak Konflik Timur Tengah - Laju IHSG Bakal Bergerak Berfluktuasi

NERACA Jakarta – Konflik timur tengah kembali memanas pasca serangan Iran ke Israel. Dimana kondisi ini tentu saja memberikan dampak…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Aplikasi Travoy - Perjalanan Mudik Makin Terencana, Tenang dan Nyaman

Baru di pacu kecepatan 80 km dalam ruas tol Jagorawi, Toyota Avanza milik Abay (42) akselerasinya tidak lagi agresif. Padahal…

Peduli Bencana Alam di Jawa Timur - Uni Charm Donasikan Produk Higienis Bagi Korban

Bantu meringankan korban bencana gempa bumi di Jawa Timur, PT Uni Charm Indonesia Tbk memberikan donasi kepada salah satu wilayah…

Dampak Konflik Timur Tengah - Laju IHSG Bakal Bergerak Berfluktuasi

NERACA Jakarta – Konflik timur tengah kembali memanas pasca serangan Iran ke Israel. Dimana kondisi ini tentu saja memberikan dampak…