Waspada Potensi Empat Bencana di Sulsel

"Peringatan waspada bencana", kalimat ini tentunya tidak asing bagi kita di Indonesia khususnya masyarakat Sulawesi Selatan setiap menjelang pergantian musim. Peringatan yang selalu diulang-ulang pada setiap tahun oleh pihak yang berkompeten seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) ataupun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), seakan sudah menjadi tradisi baru bagi masyarakat menjelang musim penghujan.

Meski terkesan basi bahkan mungkin ada yang menilainya bernuansa "formalitas", namun peringatan ini pada hakekatnya begitu penting untuk menjadi perhatian kita semua. Alasannya, tentu saja agar kita bisa menyikapi atau mengatasi ketika bencana yang tidak diinginkan itu pada akhirnya terjadi dan menimpa kita ataupun saudara-saudara kita.

Melihat pentingnya hal itu, membuat pihak terkait mengeluarkan peringatan potensi bencana alam lebih dini bahkan sudah dilakukan sejak pertengahan tahun.

Peringatan yang dikeluarkan oleh BMKG secara rutin ini tentunya berdasarkan perkembangan aktivitas cuaca menjelang pergantian musim yakni dari kemarau ke musim penghujan.

BMKG juga telah memprediksi segala potensi bencana yang bisa saja terjadi di beberapa titik berdasarkan perkembangan aktivitas cuaca selama musim pancaroba.

Sama halnya dengan BMKG, BPBD Sulsel dan 24 kabupaten kota di provinsi yang dipimpin Nurdin Abdullah itu juga telah mengingatkan dan memetakan tentang potensi bencana yang memungkinkan dapat terjadi di provinsi tersebut.

Kepala BPBD Sulsel Syamsibar mengatakan, Sulsel mewaspadai kemungkinan potensi empat bencana di wilayah tersebut pada saat terjadi cuaca ekstrim.

Empat ancaman bencana yang diharapkan tidak terjadi itu seperti banjir, tanah longsor, puting beliung, dan abrasi. Selain empat bencana rawan, masyarakat juga diminta waspada potensi gempa, sebab sebagian wilayah Sulsel dilalui lempeng dan patahan bumi yang aktif bergerak.

Sebanyak 24 kabupaten kota di Sulawesi Selatan berpotensi terjadi bencana sehingga masyarakat patut mewaspadai karena seluruh titik daerah rawan dan semuanya rentan terjadi bencana alam.

Intensitas hujan yang cukup tinggi di beberapa daerah juga patut menjadi perhatian. Apalagi sudah ada beberapa daerah yang telah terkena banjir seperti Kabupaten Sinjai ataupun bencana yang baru saja terjadi yakni di Kabupaten Toraja.

Begitupun dengan gempa yang masih sering terjadi di Kabupaten Luwu Timur, juga menjadi fokus agar bisa mengambil antisipasi. BPBD menganggap semua daerah rentan bencana sehingga sudah sepatutnya setiap orang senantiasa waspada.

Begitupun dengan kondisi geografis setiap wilayah, juga dinilai tidak dapat ditentukan apakah bencana itu akan menimpa dataran rendah ataupun dataran tinggi.

Melihat kondisi itu maka tentu dibutuhkan koordinasi bersama seluruh eleman baik dari pemerintah ataupun pihak swasta diantaranya TNI-Polri, Basarnas, Dinas Kesehatan, Satpol PP, dan Dinas Sosial dan sebagainya yang fungsinya juga sebagai ujung tombak dalam penanggulangan bencana.

Koordinasi seluruh elemen juga diharapkan memudahkan langkah evakuasi atau penanganan tanggap bencana jika akhirnya terjadi. "Selain melakukan koordinasi, kita juga telah membangun posko di daerah yang terkena bencana tentu dengan koordinasi kepala daerah dan BPBD kabupten, pengiriman logistik termasuk para relawan dan kekuatan eksternal yang ada," ujarnya. (ant)

 

BERITA TERKAIT

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…

BERITA LAINNYA DI

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…