Reksadana Pendapatan Tetap Tumbuh 2,80%

NERACA

Jakarta – Performance kinerja rata-rata reksadana pendapatan tetap sepanjang bulan November kemarin masih positif. Berdasarkan data Infovesta Utama, kinerja rata-rata reksadana pendapatan tetap yang tercatat di Infovesta Fixed Income Fund Index tumbuh 2,80% month on month (mom). Padahal, di bulan sebelumnya, kinerja rata-rata reksadana ini terkoreksi 0,91% (mom). Informasi tersebut disampaikan Infovesta dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Adapun sepanjang tahun ini, kinerja rata-rata reksadana pendapatan tetap masih minus 2,12% (ytd). Head of Investment Research Infovesta Utama, Wawan Hendrayana menyampaikan, peningkatan kinerja rata-rata reksadana pendapatan tetap didukung oleh tren kenaikan harga SUN di pasar Surat Berharga Negara (SBN) pada bulan lalu.

Tren kenaikan SUN tersebut merupakan efek berantai dari masuknya kembali dana investor asing ke pasar obligasi domestik yang kemudian mendorong penguatan nilai tukar rupiah. “Kenaikan harga SUN sangat terasa, karena mayoritas reksadana pendapatan tetap memiliki SUN sebagai aset dasarnya,”ujarnya.

Produk reksadana pendapatan tetap yang berhasil memperoleh kinerja paling apik sepanjang November kemarin adalah HPAM Ultima Obligasi Plus. Saat itu, reksadana tersebut mencetak return sebesar 7,43% (mom). Sementara Managing Director, Head Sales & Marketing Henan Putihrai Asset Management (HPAM), Markam Halim menyebut, pihaknya sudah mengantisipasi momen kenaikan harga SUN. Semenjak harga SUN masih dalam tren penurunan, manajer investasi sudah melakukan pembelian secara berkala. Alhasil, kinerja produknya akan melonjak begitu harga SUN mulai berbalik arah.

Selain itu, pihaknya juga tak melulu bergantung pada obligasi pemerintah. Instrumen obligasi korporasi juga menjadi pilihan tergantung dari ketersediaan dan harganya. Dia menambahkan, seiring membaiknya kinerja reksadana pendapatan tetap, permintaan terhadap produk tersebut juga meningkat walau tidak signifikan. “Di saat yang sama reksadana saham juga mengalami perbaikan performa,” ujarnya.

Markam pun yakin reksadana pendapatan tetap secara keseluruhan akan kembali mengalami peningkatan kinerja dengan sendirinya. Pasalnya, tren kenaikan harga SUN masih berlanjut dan pergerakan rupiah cenderung stabil.

 

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…