Di Kota Sukabumi Kasus HIV AIDS Setiap Tahunya Meningkat

Di Kota Sukabumi Kasus HIV AIDS Setiap Tahunya Meningkat

NERACA

Sukabumi - Kasus penderita HIV AIDS di Kota Sukabumi setiap tahunya cenderung naik. Kendati demikian, satu sisi kenaikan angka tersebut sebuah prestasi bagi Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Sukabumi karena bisa menemukan kasus baru. 

"Setiap tahunya kasus HIV AIDS di Kota Sukabumi selalu meningkat," ujar Walikota Sukabumi Achmad Fahmi usai membuka peringatan hari AIDS sedunia tingkat Kota Sukabumi di Gedung Juang 45 Kota Sukabumi, Rabu (5/12).

Berdasarkan data yang dimiliki, di tahun 2016 yang mengidap penderita penyakit mematikan itu mencapai 129, tahun 2017 sebanyak 160, dan ditahun 2018 120 sampai bulan November ini. Dengan penyebaran tertinggi saat ini masih di kuasai oleh jarum suntik dan sex bebas."Jadi satu sisi kasus tersebut meningkat terus setiap tahunya, satu sisi lagi sebuah prestasi bagi KPA telah menemukan kasus baru pengidap HIV AIDS tersebut," terang Fahmi yang juga menjabat sebagai Ketua KPA Kota Sukabumi.

Untuk itu lanjut Fahmi, Pemkot Sukabumi bersama KPA akan terus melakukan sosialisasi khususnya kepada remaja tentang bahaya penyakit tersebut. Mereka (kaum milenial) juga harus bisa merubah gaya dan pola hidup."Kita akan sampaikan ke remaja, untuk merubah pola dan gaya hidup mereka. Terutama kita sosialisasikan bahaya sex bebas," ujarnya.

Sementara itu sekretaris KPA Kota Sukabumi Fifi Kusumajaya, mengutarakan, bahwa kondisi pengidap HIV AIDS perlu ditangani dengan baik. Apalagi pertumbuhanya setiap tahun sangat luar biasa. Artinya terus mengalami penaikan. sebagai contoh selama periode Januari hingga akhir November ditahun ini saja sudah mencapai 1337 orang."Tapi dari jumlah 1337 itu warga kotanya hanya 670 orang, dan sisanya diluar kota kita," bebernya.

Kebanyakan lanjut Fifi, penderita penyakit tersebut berada di kelompok usia 25 sampai 49. Tidak menutup kemungkinan juga dibawah kelompok usia tersebut bisa terkena virus itu."Makanya posisi HIV kota Sukabumi di tingkat Jabar berada diurutan ke 11, sedangkan untuk AIDS nya ada diposisi ke 37," ucapnya.

Selain langkah sosialisasi tentang bahayanya penyakit HIV AIDS, Fifi juga mengaku penanganan permasalahan tersebut perlu upaya bersama. Seperti halnya KPA bekerjasama dengan Pemerintah dan Dinas Kesehatan serta LSM menggelar program TOP (Temukan, Obati dan Pertahankan."Kemudian program TOP itu dikembangkan menjadi program Pasttrek (jalur cepat) dengan cara menangani penderita HIV AIDS sampai 90 persenya dan harus segera di obati,” pungkas Fifi. Arya

 

BERITA TERKAIT

Rumput Purun Disulap Nasabah PNM Jadi Tas Cantik

NERACA Jakarta – Di tangan nasabah PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dari Banjarmasin, rumput purun disulap menjadi berbagai macam produk…

Pemkab Berikan Bantuan Modal Tanpa Bunga untuk Petani Cianjur

NERACA Cianjur - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawab Barat, memberikan bantuan untuk petani di seluruh wilayah Cianjur agar produksi pertanian meningkat…

Pemkab Bogor Dorong UMKM Lokal Naik Kelas

NERACA Kabupaten Bogor - Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Diskop UKM) mendorong UMKM…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Rumput Purun Disulap Nasabah PNM Jadi Tas Cantik

NERACA Jakarta – Di tangan nasabah PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dari Banjarmasin, rumput purun disulap menjadi berbagai macam produk…

Pemkab Berikan Bantuan Modal Tanpa Bunga untuk Petani Cianjur

NERACA Cianjur - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawab Barat, memberikan bantuan untuk petani di seluruh wilayah Cianjur agar produksi pertanian meningkat…

Pemkab Bogor Dorong UMKM Lokal Naik Kelas

NERACA Kabupaten Bogor - Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Diskop UKM) mendorong UMKM…